REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Iran dan Sudan mengatakan pada Kamis (6/7/2023), kedua negara berencana untuk memulihkan hubungan setelah menteri luar negeri Iran bertemu dengan wakil menteri luar negeri Sudan untuk pertama kalinya, sejak hubungan diplomatik kedua negara terputus tujuh tahun yang lalu.
Kementerian Luar Negeri Sudan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pertemuan tersebut, di sela-sela pertemuan Gerakan Non-Blok di ibu kota Azerbaijan, Baku. Kedua negara pun telah merencanakan pembahasan pemulihan hubungan diplomatik sesegera mungkin.
Penjabat Menteri Luar Negeri Sudan, Ali Sadeq, juga berterima kasih kepada Iran karena telah memasok bantuan kemanusiaan melalui Bulan Sabit Iran selama konflik antara tentara Sudan dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF).
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian menulis di Twitter terkait pemulihan diplomatik kedua negara. "Delegasi kami bertemu dengan menteri luar negeri Sudan dan mendiskusikan cara untuk segera melanjutkan hubungan diplomatik antara Khartoum dan Teheran," tulisnya.