REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade, mengatakan bahwa Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) terbuka dengan bergabungnya partai politik lain. Dia mengungkapkan bulan ini akan ada partai politik yang menyatakan bergabung dengan koalisinya bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Insya Allah bulan Juli ini akan ada berbagai partai yang akan mendeklarasikan diri mendukung Pak Prabowo dan bergabung dalam KKIR. Insya Allah, tunggu Juli ini ada," ujar Andre di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/7/2023).
Tepat di samping Andre ada politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Guspardi Gaus. Ia kemudian menyinggung partainya dan PAN yang memiliki sejarah kerja sama yang baik. Keduanya pernah berkoalisi untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.
"PAN sudah dua kali bersama Pak Prabowo di 2014 dan 2019, harapan kami tentu PAN menuntaskan misinya dengan bersama kami menghantarkan Pak Prabowo di Pemilu 2024," ujar Andre.
"Tentu harapan kita PAN bisa bergabung dengan kami, tapi itu bergantung pada PAN dan kita berharap PAN bisa bergabung dengan kami," sambungnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman juga mengatakan KKIR bersama PKB terbuka dengan bergabungnya partai politik lain. Termasuk Partai Golkar dan PAN yang pernah menyatakan keinginan tersebut.
Namun diketahui, Partai Golkar dan PAN menyodorkan nama untuk dipasangkan menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo Subianto. Jika benar kedua partai politik itu benar bergabung, tentu akan ada pembahasan lebih lanjut terkait hal tersebut.
"Saya pikir hal-hal seperti itu tidak serumit yang dibayangkan, temen-temen semua, nanti kita semua bersikap realistis mengedepankan asas kepentingan rakyat," ujar Habiburokhman.
PKB sendiri terus mendorong Abdul Muhaimin Iskandar sebagai cawapres untuk Prabowo pada Pilpres 2024. Ia menjelaskan, keputusan tersebut berada di tangan Prabowo dan Muhaimin yang sudah diteken lewat piagam deklarasi pada Agustus 2022.
"Mana cawapres yang paling baik akan diputuskan secara bersama oleh Pak Prabowo dan Gus Muhaimin dan juga kalau pada partai-partai lain tentu akan melibatkan partai-partai tersebut," ujar Habiburokhman.