REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis anak Yasri Dalfi Yaunin mengingatkan perubahan cuaca ekstrem dapat mengakibatkan daya imun tubuh menurun. Orang tua perlu waspada karena daya tahan tubuh anak belum berfungsi optimal, sehingga rentan sakit.
"Salah satu masalah kesehatan yang timbul akibat perubahan cuaca yang ekstrem adalah muntaber," ujar dokter anak Eka Hospital Pekanbaru ini dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (7/7/2023).
Dalam istilah medis, muntaber disebut gastroenteritis atau flu perut. Anak-anak dengan usia di bawah lima tahun lebih rentan terkena muntaber akibat infeksi virus rotavirus dan norovirus serta bakteri seperti E. coli dan Salmonella atau bisa juga parasit, seperti giardia dan entamoeba.
"Sanitasi yang buruk ataupun cuaca dingin yang membuat virus dan bakteri ini tidak cepat mati dan menempel pada makanan ataupun barang," ujar dr Yasri.
Gejala muntaber
Gejala muntaber biasanya terlihat setelah satu sampai tiga hari terinfeksi. Keluhan tersebut dapat berlangsung berlangsung selama tiga sampai tujuh hari, namun dalam kasus yang parah dapat bertahan hingga 10 hari. Gejala muntaber di antaranya:
1. Muntah
Mual lalu muntah terjadi akibat adanya kuman seperti virus, bakteri, atau parasit pada dinding lambung dan lapisan usus. Ini memicu organ pencernaan memproduksi lebih banyak cairan yang membuat perut terasa tidak nyaman, yang berdampak merasakan mual dan bisa berakhir muntah.