Jumat 07 Jul 2023 13:14 WIB

Sidak ke Perbatasan Taiwan, Xi Jinping: Militer Harus Berani Bertempur

Cina mengklaim Taiwan bagian dari wilayahnya.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Militer Cina (ilustrasi)
Foto: EPA/IGOR KOVALENKO
Militer Cina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Cina Xi Jinping mengatakan militer harus berani untuk bertempur. Hal ini ia sampaikan saat inspeksi pasukan yang beroperasi di dekat Taiwan.

Kunjungan Xi dilakukan saat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Janet Yellen berkunjung ke Beijing untuk membahas upaya menstabilisasi hubungan ekonomi dua negara. AS merupakan pendukung dan pemasok senjata terbesar Taiwan.

Baca Juga

Cina mengklaim Taiwan yang dikelola dengan demokratis bagian dari wilayahnya. Beijing juga tidak pernah membuang kemungkinan menggunakan kekuatan untuk memaksakan kedaulatan di pulau tersebut.

Stasiun televisi Cina, CCTV, melaporkan Xi inspeksi Komando Teater Timur Tentara Pembebas Rakyat (PLA). "(Militer) harus berani bertempur, bagus dalam bertempur dan dengan tegas mempertahankan kedaulatan (dan) keamanan," kata Xi pada perwakilan militer, seperti dikutip dari The Strait Times, Kamis (6/7/2023).

"Saat ini, dunia memasuki turbulensi era baru dan perubahan, dan situasi keamanan negara kami menjadi semakin tidak stabil dan pasti," katanya.

"Perlu untuk memperdalam rencana perang dan tempur, fokus pada pelatihan militer untuk pertempuran yang sebenarnya, dan mempercepat peningkatan kapabilitas untuk menang," ujar Xi.

CCTV melaporkan Xi mengatakan militer "harus meningkatkan kapasitas pemimpin komite untuk mempersiapkan perang dan menggelar pertempuran."

Rekaman siaran CCTV menunjukkan Xi yang mengenakan seragam militer masuk dalam ruangan dengan suara riuh tepuk tangan pejabat militer Cina sebelum ia menyampaikan pidato di podium.

Beberapa tahun terakhir AS dan Cina berselisih mengenai status Taiwan dan Beijing menggelar latihan militer skala besar dalam merespon kunjungan mantan ketua House of Representative Nancy Pelosi tahun lalu.

Pada bulan April pasukan Cina menggelar simulasi perang selama tiga hari yang memblokade Taiwan. Setelah ketua Representative yang baru Kevin McCarthy bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen di California.

Kunjungan Yellen dilakukan saat pejabat AS lainnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengungkapkan keprihatinan mengenai aksi "provokatif" Cina terhadap Taiwan selama kunjungannya ke Beijing bulan lalu. Kunjungan pertama menteri luar negeri AS ke Cina dalam lima tahun.

Namun, Cina menolak komentar tersebut. Kepala Kebijakan Luar Negeri Partai Komunis Cina Wang Yi mengatakan "tidak ada ruang untuk berkompromi" dalam masalah Taiwan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement