Jumat 07 Jul 2023 15:44 WIB

Beda Pendapat tentang Basmalah dalam Surah Al Fatihah

Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama berkaitan dengan basmalah.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Beda Pendapat tentang Basmalah dalam Surat Al Fatihah
Foto: EPA-EFE/FRIEDEMANN VOGEL
Beda Pendapat tentang Basmalah dalam Surat Al Fatihah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat sholat berjamaah terkadang ada imam yang membaca basmalah surah Al-Fatihah secara pelan, bahkan tidak membaca basmalah sama sekali. Ada juga imam yang saat membaca Al Fatihah lalu ia membaca basmalah secara jahar atau keras.

Sejatinya imam yang membaca basmalah secara pelan atau bahkan tak membacanya dan imam yang membaca basmalah dengan keras masing-masing memiliki sandaran argumentasi yang kuat berdasarkan keterangan para ulama fikih. Artinya, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama berkaitan dengan basmalah yang terdapat pada permulaan surah-Al Fatihah.

Baca Juga

Pendapat pertama menyebut basmalah adalah ayat tersendiri bukan bagian dari surah Al-Fatihah. Basmalah diturunkan Allah untuk jadi kepala masing-masing surah dalam Alquran dan pembatas antara satu surat yang satu dengan surah yang lainnya. Sehingga pendapat pertama ini menyebut basmalah bukanlah satu ayat dari Al-Fatihah atau dari surah yang lain, yang dimulai dengan basmalah itu.

Ini adalah pendapatnya Imam Malik beserta ahli qiraah dan fuqaha (ahli fikih) Medinah, Basrah, dan Syam, dan juga pendapat Imam Abu Hanifah dan pengikut-pengikutnya. Sebab itu menurut Imam Abu Hanifah, basmalah itu tidak dikeraskan membacanya dalam sholat, bahkan Imam Malik tidak membaca basmalah sama sekali.

Pendapat ini bersandar pada hadis Nabi Muhammad SAW:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: ḍصَلَّيْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ فَكَانُوْا يَسْتَفْتِحُوْنَ بِالْحَمْدِ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لَا يَذْكُرُوْنَ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ فِي أَوَّلِ قِرَاءَةٍ وَلَا فِي آخِرِهَا». (رواه الشيخان واللفظ لمسلم)

Dari Anas bin Malik, dia berkata, “Saya sholat di belakang Nabi saw, Abu Bakar, Umar dan Usman. Mereka memulai dengan al-ḥamdulillahi rabbil ‘alamin, tidak menyebut Bismillahirrahmanirrahim di awal bacaan, dan tidak pula di akhirnya.”(Riwayat al-Bukhari dan Muslim).

Pendapat kedua...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement