REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memaknai perjumpaan dengan Hari Akhir maka sejatinya seorang Muslim harus mempelajari tentang konsep hasaba. Yakni tentang salah satu dzikir paling kuat dan ampuh untuk melawan tantangan apa pun dalam hidup.
Dilansir di About Islam, Allah Al-Hasiib, Yang Menghitung. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam salah satu ayat Alquran, Allah berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 173, "Alladziina qoola lahumun naasu innan naasa qad jama'uu lakum fakhshawhuin fazaadahum iimaannanwa wa qooluu hasbunal laahu wa ni'malwakii."
Yang artinya, "(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, "Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka," ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, "Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung."
Apa Itu Hasaba?
Hasaba dalam bahasa Arab berarti hisab, menghitung. Ini juga berarti cukup dan cukup dan diulang 109 kali dalam Alquran. Apa hubungannya 'hasaba' dengan keyakinan seseorang pada Hari Akhir?
Hari Penghakiman juga disebut "Yawm-ul Hisab", Hari Perhitungan dan dzikir yang dipelajari umat Islam hari ini berhubungan langsung dengan hari yang mengerikan itu dan kesulitan apa pun yang akan dihadapi dalam hidup.
Pada Hari Perhitungan, manusia akan berdiri di sana dengan gugul, berkeringat, takut, gemetar, dan telanjang. Kemudian Penguasa Dunia akan mulai berbicara kepada manusia secara langsung tanpa penerjemah, tanpa perantara.
Apa yang terlintas dalam pikiran...