Jumat 07 Jul 2023 20:26 WIB

Ukraina: Bom Kluster akan Semakin Menurunkan Moral Pasukan Rusia

Bom kluster elemen penting dalam serangan balik terhadap Rusia.

 Pemandangan kota Bakhmut, tempat pertempuran terberat dengan pasukan Rusia, wilayah Donetsk, Ukraina, Rabu (15/3/2023).
Foto: AP Photo/Roman Chop
Pemandangan kota Bakhmut, tempat pertempuran terberat dengan pasukan Rusia, wilayah Donetsk, Ukraina, Rabu (15/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Ukraina menyambut hangat rencana paket bantaun bom kluster dari AS dalam perang melawan Rusia. Penggunaan bom kluster, menurut pejabat senior Ukraina,  diyakini memiliki dampak psyco-emotional sangat besar bagi pasukan Rusia.

Penasihat politik presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak mengungkapkan, tak diragukan lagi, pengiriman tambahan jumlah bom kluster ke Ukraina merupakan sumbangan signifikan untuk mempercepat negara ini dari pendudukan. 

‘’Terutama jika kita berbicara tentang  bom kluster, tak diragukan lagi ini akan mampu memiliki dampak psycho-emotional luar biasa pada pasukan Rusia yang sudah mengalami demoralisasi,’’kata Podolyak, Jumat (7/7/2023). 

Menurut dia, menurunnya daya tempur dan moral tentara Rusia akan semakin menurun dengan penggunaan bom kluster. Ukraina, jelas dia, membutuhkan lebih banyak amunisi,’’Kami berterima kasih, mitra kami memahami kenyataan keras dari perang ini.’’

Penggunaan bom kluster ini memang ditentang oleh berbagai kelompok pembela HAM karena dampaknya bagi warga sipil. Namun bagi Ukraina, bom kluster merupakan elemen baru yang sangat penting dalam serangan balik terhadap Rusia. 

Ketika diluncurkan, bom kluster akan merilis bom-bom berukurkan lebih kecil (bomblet) dalam jumlah banyak, menyasar area yang sangat luas. Dengan kemampuan senjata ini, memberikan ancaman besar bagi warga sipil karena bisa terkena bom tersebut saat masa perang. 

Tak hanya itu, setelah perang berakhir, ancaman juga mengintai warga sipil karena bom-bom kecil yang dirilis saat peneyarangan bom kluster ada yang tak berhasil meledak. Bisa saja kemudian meledak beberapa saat setelah masa perang. 

AS terakhir kali.....

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement