Sabtu 08 Jul 2023 07:58 WIB

Himpo Sebut Pemberian Pupuk Organik Bersubsidi Majukan Sektor Pertanian

Pupuk organik sangat penting dalam mengembalikan atau menjaga kesuburan tanah.

Himpo Jabar-Banten harap pemberian pupuk subsidi majukan sektor pertanian.
Foto: Dok Republika.co.id
Himpo Jabar-Banten harap pemberian pupuk subsidi majukan sektor pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Koordinator Wilayah Himpunan Mitra Produsen Pupuk Organik (Himpo) Jawa Barat (Jabar)-Banten, Alvian Luneto berharap, pemberian pupuk bersubsidi kepada pelaku usaha dapat membuat sektor pertanian di Provinsi Jabar-Banten semakin maju dan berkembang.

"Saya juga berharap pertanian di Jawa Barat dan Banten semakin subur dan bisa swasembada pangan seperti yang dicita-citakan oleh Kementerian Pertanian," ujarnya dalam siaran di Jakarta, Jumat (7/7/2023).

Alvian pun berterima kasih kepada Pupuk Indonesia Holding Company dan Kementerian Pertanian (Kementan), sebagai stakeholder atas terlaksananya Musyawarah Nasional (Munas) Himpo pertama di Solo, Jawa Tengah. Menurut dia, seluruh anggota Himpo Jawa Barat-Banten siap melaksanakan visi dan misi Himpo pusat untuk menjaga kualitas pupuk organik yang diproduksi para mitra.

"Kami Himpo Jawa Barat dan Banten siap melaksanakan visi dan misi Himpo pusat, menjaga kualitas pupuk organik granul, menyediakan stok pupuk organik granul  bersubsidi," ucap Alvian.

Sebelumnya, pada Munas Himpo ke-1 di Kota Solo, Jawa Tengah pada 5-6 Juli 2023, produsen pupuk organik menyambut baik rencana pemerintah untuk memberikan subsidi kepada pelaku usaha tersebut. Pemberian subsidi tersebut diharapkan mampu menggairahkan pelaku UMKM dalam memproduksi pupuk organik.

"Cukup lama kita berjuang untuk mendapatkan subsidi lagi setelah dua tahun lalu diputus pemerintah," kata Ketua Himpo Indonesia Muhammad Parto.

Menurut Parto, dana subsidi dari pemerintah tidak hanya mendorong penyediaan atau produksi pupuk organik yang dibutuhkan para petani, tapi juga menghidupkan perekonomian di daerah. "Kemarin saat subsidi itu dicabut, produksi pupuk organik lesu, banyak pula yang tutup," katanya.

Direktur Utama PT Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo menambahkan, subsidi untuk pupuk organik sudah menjadi komitmen pemerintah. "Saat ini masih menunggu regulasi dari kementerian pertanian. Karena regulasi sebelumnya tentang subsidi pupuk organik telah dicabut," jelas Dwi.

Dia mengatakan, masih banyak produksi pupuk organik yang belum memenuhi standar. Sehingga, tugas pemerintah melalui PT Pupuk Indonesia melakukan pembinaan demi menjaga kualitas. Dwi menyebut, pupuk organik sangat penting dalam mengembalikan atau menjaga kesuburan tanah.

Tetapi, saat ini, petani lebih senang menggunakan pupuk anorganik karena lebih cepat hasilnya, walau bisa merusak kesuburan tanah dalam jangka panjang. "Pupuk organik nantinya diproduksi masyarakat melalui mitra  produsen pupuk organik dengan bahan baku seperti kotoran hewan dan tumbuhan dan sumber alam lainnya," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement