REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Kiper legendaris Manchester United (MU) dan Juventus, Edwin van der Sar, dikabarkan mengalami pendarahan di sekitar otak pada Jumat (7/7/2023) waktu setempat. Kabar mengejutkan tersebut disampaikan melalui akun media sosial (medsos) klub Ajax Amsterdam.
Van der Sar saat ini menjabat sebagai chief executive di klub ibu kota Belanda.
"Pada hari Jumat, Edwin van der Sar mengalami pendarahan di sekitar otaknya. Dia saat ini berada di rumah sakit di unit perawatan intensif dan dalam kondisi stabil," demikian pernyataan resmi klub Ajax Amsterdam dilansir Football365, Sabtu (8/7/2023).
Meskipun tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan oleh Ajax, Van der Sar dilaporkan dirawat di rumah sakit saat berada di Kroasia setelah menderita pendarahan otak.
"Begitu ada informasi yang lebih konkret, pembaruan akan menyusul. Semua orang di Ajax tentu berharap Van der Sar segera sembuh. Kami memikirkanmu," sambung pernyataan tersebut.
Van der Sar merupakan salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki oleh Belanda. Ia mengawali kariernya di Ajax dan sukses mengantar tim tersebut juara Liga Champions pada 1995.
Setelah memutuskan berpetualang ke luar negeri dengan membela Juventus dan Fulham, kiprah Van der Sar sempat terbilang menurun. Titik balik kariernya justru hadir saat direkrut Manchester United (MU).
Meski sudah menginjak usia 35 tahun, Van der Sar mampu mengisi posisi utama penjaga gawang Iblis Merah di bawah pelatih Sir Alex Ferguson. Bersama Iblis Merah, ia sukses memenangkan empat gelar Liga Primer Inggris, dua Piala Liga, satu Liga Champions, dan satu titel Piala Dunia Antarklub.
Setelah pensiun Van der Sar memutuskan kembali ke Ajax dan menjabat sebagai chief executive. Tetapi, kampanye mengecewakan de Joden musim lalu dengan finish di peringkat ketiga membuat Van der Sar mundur dari perannya selama 11 tahun di hierarki klub.
"Rasanya tidak enak mengambil keputusan tentang masa depan klub yang luar biasa ini di periode mendatang. Itulah mengapa saya memutuskan untuk mengundurkan diri," demikian pernyataan Van der Sar beberapa waktu lalu.