REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, mengatakan Presiden Joko Widodo belum terlihat begitu tegas memberikan dukungan untuk capres dari PDIP, Ganjar Pranowo. Arifki menyebut Jokowi juga memberikan ruang untuk memberi dukungan kepada capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Politik main dua kali Jokowi ini menurut Arifki turut membuat relawan pendukungnya kini terbelah antara mendukung Ganjar dan juga Prabowo.
"Jokowi ini didukung oleh banyak relawan yang mendukungnya sampai terpilih dua periode sebagai presiden. Bahkan relawan itu sudah terbentuk sejak Pilkada DKI Jakarta tahun 2012. Di Pilpres 2024, relawan ini bakal terpecah karena pendukung Jokowi belum tentu memilih Ganjar Pranowo. Ini terlihat dari Jokowi Mania atau Projo yang memilih mendukung Prabowo dibandingkan Ganjar," kata Arifki, Jumat (7/7/2023).
Arifki menambahkan dari hasil berbagai lembaga survei, kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi sangat tinggi. Bahkan ada data yang menyebutkan sampai 82 persen. Tingginya kepuasaan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi berdampak terhadap perebutan dukungan capres yang bakal berlaga di Pilpres 2024.
Dua figur yang saat ini dinilai sebagai penerus Jokowi adalah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Dua figur ini selama ini identik atau pun mengidentikan diri sebagai penerus pemerintahan Jokowi.
"Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto bakal berebut dukungan terhadap Jokowi. Dukungan yang diperebutkan oleh dua bakal capres ini salah satunya relawan politik. Relawan politik pendukung Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019 bakal diperebutkan," ucap Arifki.
Terbaginya pendukung Jokowi ke Prabowo dan ke Ganjar, dinilai Arifki akan membuat Pilpres 2024 akan semakin panas dan alot. Ia meyakini pemenang Pilpres 2024 nanti masih dinamis karena tidak ada calon yang benar-benar dominan berdasarkan hasil survei.