REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – PBB telah menyerukan negara-negara anggota meningkatkan pendanaan untuk membantu warga Palestina yang tinggal di kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat. Kamp tersebut porak-poranda setelah pasukan Israel menggelar operasi penyerbuan ke sana.
"Karena kerusakan infrastruktur yang signifikan, seluruh kamp tanpa air, dan beberapa warga kehilangan tempat tinggal. Menurut penilaian mitra kemanusiaan kami, lebih dari 100 rumah tangga telah kehilangan sambungan ke sistem saluran pembuangan,” kata Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq kepada awak media, Jumat (7/7/2023), dikutip Anadolu Agency.
Dia mengungkapkan, PBB akan memprioritaskan perbaikan jaringan air dan saluran pembuangan dalam beberapa hari mendatang. Pada saat bersamaan PBB bakal menyalurkan bantuan makanan darurat dan uang tunai serta dukungan psikososial, khususnya bagi anak-anak Palestina terdampak.
"Untuk mendukung upaya ini, kami mendesak negara-negara anggota untuk meningkatkan pendanaan mereka untuk tanggap kemanusiaan," ujar Farhan Haq. Rencana tanggap kemanusiaan PBB untuk wilayah pendudukan Palestina hanya didanai 20 persen.
Sementara itu Uni Emirat Arab (UEA) telah mengumumkan akan menyumbangkan dana sebesar 15 juta dolar AS atau setara Rp227 miliar untuk membantu warga Palestina di kamp pengungsi Jenin. Bantuan UEA akan disalurkan lewat Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
“UEA adalah negara pertama yang menunjukkan dukungannya kepada UNRWA pekan ini, dalam menghadapi kehancuran besar-besaran di kamp Jenin. Saya benar-benar berterima kasih atas pertunjukan solidaritas yang diperbarui ini terhadap pengungsi Palestina, sesuatu yang telah lama dikenal UEA,” kata Lazzarini, dikutip kantor berita Palestina, WAFA, Kamis (6/7/2023).
Dia mengungkapkan, bantuan dana UEA akan memungkinkan UNRWA untuk segera melakukan rehabilitasi dan pembenahan di kamp Jenin. “Termasuk pusat kesehatan UNRWA dan rumah-rumah yang hancur atau rusak parah,” ucapnya.
“Pemerintah dan rakyat UEA telah menjadi pendukung utama dan lama UNRWA dan pekerjaannya untuk Pengungsi Palestina. Saya berharap dapat melanjutkan kemitraan ini, dengan pesan yang disampaikan kepada para pengungsi bahwa mereka tidak sendiri,” tambah Lazzarini.
Pasukan Israel melakukan penyerbuan ke kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat, pada Senin (3/7/2023) dini hari. Dalam keterangannya, militer Israel mengatakan, mereka menargetkan sebuah bangunan yang diduga menjadi pusat komando Brigade Jenin, sebuah kelompok perlawanan Palestina.
Operasi pasukan Israel tak berjalan mulus karena mendapatkan perlawanan dari warga Palestina. Bentrokan dan baku tembak pecah. Konfrontasi di Jenin berlangsung hingga Selasa (4/7/2023). Dalam operasinya, pasukan Israel turut merusak infrastruktur, termasuk rumah warga, jaringan pipa air, listrik, dan jalanan. Puluhan rumah dan toko hancur. Pasukan Israel mundur dari Jenin pada Rabu (5/7/2023) pagi.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya 14 warga Palestina tewas dalam operasi pasukan Israel di Jenin. Sementara korban luka mencapai lebih dari 140 orang. Sekitar 3.000 penduduk juga terpaksa mengungsi selama operasi pasukan Israel berlangsung.