REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Premier Bintaro (RSPB) terus melakukan pengembangan layanan kesehatan yang berorientasi untuk memenuhi keselamatan dan kepuasan pasien. Hal itu lantaran RSPB dipilih oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai salah satu RS destinasi wisata medis (medical tourism).
Hingga kini, RSPB telah mengembangkan dan memiliki enam layanan unggulan (center of excellence), yaitu orthopedi, spine center, sport clinic, vascular center, skin and laser clinic, serta stroke center. Memperingati HUT ke-25, RSPB pun menyelenggarakan webinar dengan melibatkan 11 narasumber selaku pegiat kesehatan yang menjelaskan bagaimana RS tersebut melakukan penerapan tata kelola layanan unggulan.
CEO RSPB dr Martha ML Siahaan, menyampaikan, RSPB berada di bawah naungan Ramsay Sime Darby Health Care (RSDH) merupakan bagian dari Ramsay Health Care. Artinya, RSBP termasuk grup RS dari Australia yang sudah ada di Indonesia selama hampir 35 tahun dan juga perusahaan konglomerat asal Malaysia yaitu Sime Darby.
"Saat ini RSPB memiliki enam center of excellence, dengan filosofi People Caring for People. Pada era sekarang ini RSPB mengedepankan patient experience sehingga kami berorientasi pada layanan dan kualitas yang baik. Dalam kesempatan webinar ini kami juga senang dapat berbagi cara kami meningkatkan kualitas pelayanan khususnya pada layanan unggulan," kata Martha dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (8/7/2023).
Group Medical Advisor RSDH Dato' Dr Jacob Thomas menerangkan, sebagai salah satu RS di Indonesia yang merupakan group dari RSDH, RSPB telah ditunjuk oleh Kemenkes sebagai lokasi medical tourism. Hal itu tentu membuatnya bangga.
"Saya tahu bahwa RSPB selalu memprioritaskan pengembangan layanannya untuk menjadi rumah sakit terbaik bukan hanya di Indonesia, namun secara regional dan juga secara global, salah satunya adalah dengan menjadi smart digital hospital. Semua ini tentu tidak akan mungkin dicapai tanpa dukungan seluruh insan yang berperan di RSPB," kata Jacob.