Sabtu 08 Jul 2023 15:01 WIB

Kutuk Serangan Israel ke Kamp Jenin Palestina, Jaringan Gusdurian: Lukai Kemanusiaan

Jaringan Gusdurian mendesak komunitas internasional aktif sikapi Israel

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Kerusakan akibat serangan zionis Israel di Kamp Jenin Palestina. Setidaknya 13 warga Palestina dilaporkan gugur.
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Kerusakan akibat serangan zionis Israel di Kamp Jenin Palestina. Setidaknya 13 warga Palestina dilaporkan gugur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid mengutuk serangan militer Israel melakukan serangan besar-besaran ke kamp pengungsi warga Palestina di Kota Jenin, Tepi Barat dalam beberapa pekan terakhir. Serangan tersebut menewaskan belasan warga sipil Palestina dan membuat ratusan lainnya mengalami luka-luka.

“Kami mengutuk kekerasan tentara Israel terhadap warga sipil Palestina di Kota Jenin, Tepi Barat yang merupakan wilayah otoritas negara Palestina,” ujar Alissa dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (7/7/2023).

Baca Juga

Menurut dia, Palestina merupakan negara berdaulat sehingga penyerangan dengan alasan dan tuduhan apa pun tanpa melibatkan pemerintah Palestina adalah tindakan yang melawan hukum internasional.

“Serangan Israel kepada Palestina adalah serangan terhadap kemanusiaan. Oleh karenanya, serangan tersebut harus segera dihentikan,” kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.

Dalam pernyataan sikapnya, Alissa juga meminta pemerintah Indonesia untuk lebih aktif lagi memerankan perannya dalam forum-forum dan mekanisme internasional untuk mendorong terciptanya solusi dua negara sehingga perdamaian abadi sesuai amanat konstitusi bisa diwujudkan.

Menurut dia, Jaringan Gusdurian juga mendesak komunitas internasional, termasuk negara-negara besar yang berpengaruh seperti Amerika Serikat, Cina Uni Eropa, serta organisasi-organisasi internasional untuk mengambil langkah konkret dalam mengakhiri serangan Israel terhadap Palestina demi menghentikan siklus kekerasan yang berkepanjangan.

“Kami meminta agar dilakukan upaya diplomasi yang intensif dan adil untuk mendorong kedua belah pihak untuk berkomitmen pada perdamaian yang berkelanjutan,” kata putri sulung pasangan Gus Dur-Sinta Nuriyah ini.

Tidak hanya itu, Alissa juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera mengupayakan penghentian serangan dan kekerasan. Menurut dia, penyelesaian masalah Israel dan Palestina ini adalah ujian untuk menilai relevansi PBB dan lembaga-lembaga di bawahnya.

Baca juga: Jalan Hidayah Mualaf Yusuf tak Terduga, Menjatuhkan Buku Biografi Rasulullah SAW di Toko

“Kami juga meminta komunitas internasional agar melakukan upaya kemanusiaan yang segera untuk membantu korban serangan dan meringankan penderitaan yang mereka hadapi,” jelas Alissa.

Terakhir, Alissa juga mengajak semua pihak yang peduli terhadap perdamaian dan keadilan untuk bergabung dalam upaya mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan bagi konflik Israel-Palestina.  Menurut dia, perdamaian yang berkeadilan tersebut hanya dapat tercapai melalui dialog, negosiasi, dan penghormatan terhadap hak-hak rakyat Palestina.

“Kami meyakini bahwa perdamaian sejati hanya dapat dicapai melalui upaya bersama dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Seperti yang dikatakan oleh Gus Dur, ‘Perdamaian tanpa keadilan adalah ilusi’,” kata Alissa.

“Mari kita bersatu dalam semangat tersebut dan berjuang untuk mencapai keadilan, perdamaian, dan kemaslahatan di muka bumi,” ucapnya.    

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement