Sabtu 08 Jul 2023 18:52 WIB

Tabung Haji Malaysia: Banyak yang Bisa Dipelajari dari Indonesia

Layanan di Muzdalifah untuk jamaah haji dinilai perlu diperbaiki.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Direktur Eksekutif Haji dari Tabung Haji Malaysia, Dato Sri Syed Saleh di kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah pada Jumat (7/7/2023) malam waktu Arab Saudi.
Foto: Dok MCH 2023
Direktur Eksekutif Haji dari Tabung Haji Malaysia, Dato Sri Syed Saleh di kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah pada Jumat (7/7/2023) malam waktu Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Direktur Eksekutif Haji dari Tabung Haji Malaysia, Dato Sri Syed Saleh dan jajarannya bertemu dengan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Prof Hilman Latief di Kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah, Jumat (7/7/2023) malam waktu Arab Saudi.

Dato Sri Syed Saleh mengatakan, keberadaan rombongan dari Malaysia di kantor Daker Makkah menunjukan penyelenggaraan ibadah haji Indonesia di bawah kepemimpinan Prof Hilman Latief merupakan contoh yang perlu dipelajari. Malaysia perlu bertukar pandangan dengan Indonesia.

Baca Juga

"Setiap tahun sebenarnya kita berada di sini untuk melihat apa yang perlu kita perbaiki ke depan dan mempelajari satu sama yang lain, kita duduk di bawah satu penyampai khidmat yang sama yaitu masyariq jadi kita bisa satu suara yang sama dalam kita memberi pandangan dan juga cadangan-cadangan kepada pihak masyariq," kata Dato Sri Syed Saleh saat diwawancarai Republika di Kantor Daker Makkah, Jumat (7/7/2023).

Dato Sri Syed Saleh mengatakan, banyak hal yang bisa dipelajari dari Indonesia. Terutama mempelajari penyelenggaraan dan pergerakan jamaah haji Indonesia. Terkait layanan pembimbing ibadah dan layanan kesehatan bagi jamaah haji Indonesia juga perlu dipelajari.