REPUBLIKA.CO.ID, BOLOGNA -- Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, mengkritisi pembalap andalan Repsol Honda, Marc Marquez. Itu karena tindakan Marquez yang memicu beberapa hal di lintasan.
Musim ini, pembalap asal Spanyol itu belum pernah menjadi pemenang. Marquez bahkan selalu gagal finis di tiga besar (podium). Ia sering terjatuh saat mengendalikan motornya.
Menurut Tardozzi, Marquez menunjukkan ambisi berlebihan. Itu tidak diimbangi dengan kecepatan motornya. Seharusnya juara dunia enam kali MotoGP itu lebih bijak menyikapi situasi ini.
"Saya tidak menerima apa yang dia katakan bahwa dia mencoba, kemudian jatuh. Apa yang Anda dapatkan dengan itu? Menurut saya, seseorang harus mengatakan, lebih baik berpikir secara berbeda," kata Tardozzi, dikutip dari crash.net, Sabtu (8/7/2023).
Belakangan, sebagian besar petualangan Marquez dihabiskan dengan mencium kerikil di lintasan. Beberapa menunjukkan simpati. Namun aksinya juga menuai kemarahan dari para rival.
Terutama saat ia menabrak Miguel Oliveira dan Johaan Zarco. Di kesempatan lain, ia membuat Francesco Bagnaia dan Maverick Vinales kesal. Itu karena taktik slip stream atau sering disebut 'towing' ala si Baby Aliens.
"Saya mengkritik beberapa tindakan yang seharusnya tidak dilakukan seorang juara seperti Marc Marquez," kata Tardozzi.
Marquez membela diri. Tak ada detail peraturan yang melarang hal seperti itu. Ia juga siap akan konsekuensinya.
"Dia melakukan beberapa hal, ketika dia menemukan dirinya dalam kesulitan. Menurut saya itu tidak baik. Dia benar, tapi saya pikir, seorang juara seperti dia harus lebih rendah hati, dan melihat levelnya," ujar bos Ducati ini menambahkan.
Tardozzi masih melihat Marquez salah satu dari lima pembalap terbaik sepanjang masa. Jangan sampai, tindakan tertentu menodai citra rider berusia 30 tahun itu.