REPUBLIKA.CO.ID, MADRID – Spanyol menentang langkah Amerika Serikat (AS) memasok bom klaster untuk Ukraina. Negeri Matador merupakan salah satu negara yang melarang penggunaan jenis bom tersebut.
"Spanyol, berdasarkan komitmen tegas yang dimilikinya dengan Ukraina, juga memiliki komitmen tegas bahwa senjata dan bom tertentu tidak dapat dikirim dalam keadaan apa pun," kata Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles kepada awak media, Sabtu (8/7/2023).
Kendati demikian, dia menekankan, Spanyol tetap mendukung hak Ukraina membela dan mempertahankan diri terhadap serangan Rusia. “Tidak untuk bom klaster dan ya untuk pertahanan sah Ukraina, yang kami pahami tidak boleh dilakukan dengan bom klaster,” ujar Robles.
Robles menegaskan langkah untuk mengirim bom klaster adalah keputusan Pemerintah AS, bukan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Spanyol diketahui merupakan salah satu anggota aliansi pertahanan yang telah berdiri sejak 1949 tersebut.