Sabtu 08 Jul 2023 20:14 WIB

Polisi Selidiki Penyebab Ibu Bunuh Diri Bersama Anaknya di Cilacap

Di TKP, ditemukan satu botol berisi potasium sianida yang baru terpakai sedikit.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Penyidik Polresta Cilacap sedang menyelidiki kasus ibu bunuh diri bersama anak (ilustrasi).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Penyidik Polresta Cilacap sedang menyelidiki kasus ibu bunuh diri bersama anak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota (Satreskrim Polresta) Cilacap menyelidiki penyebab seorang ibu rumah tangga nekat bunuh diri bersama anaknya kandungnya di Kelurahan Sidanegara, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

"Berdasarkan hasil visum terhadap kedua jenazah, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Jadi kuat dugaan keduanya meninggal karena bunuh diri," kata Kepala Satreskrim Polresta Cilacap Komisaris Guntar Arif Setiyoko saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (8/7/2023) sore WIB.

Menurut dia, penyidik hingga saat ini, masih menyelidiki motif ibu rumah tangga berinisial AN (32 tahun) tersebut melakukan aksi bunuh diri bersama anak kandungnya berinisial LT (9). Guntar mengatakan, ibu dan anak itu ditemukan meninggal oleh orang tua AN pada Sabtu pagi WIB, dengan kondisi mulut berbusa.

"AN bersama anaknya pada Jumat (7/7/2023) malam diketahui datang dan menginap rumah orang tuanya yang tidak jauh dari rumahnya, hanya berbeda gang," jelas Guntar.

Dia mengatakan berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), tidak jauh dari jasad AN dan LT ditemukan satu gelas beserta dua sedotan yang diduga digunakan untuk minum teh sebelum tidur, meskipun sudah tidak ada sisa tehnya. Selain itu, kata Guntar, di sekitar tempat tidur juga ditemukan satu botol berisi potasium sianida yang baru terpakai sedikit.

"Jadi kuat dugaan bunuh diri. Kami masih menyelidiki motif bunuh diri yang dilakukan ibu bersama anaknya itu," ucap Guntar.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement