Sabtu 08 Jul 2023 22:49 WIB

PDIP Singgung Partai yang Nunggu Dilamar pada Juli, PKB?

Hasto menyebut hubungan Megawati dan Muhaimin ibarat ibu dan anak.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hasto Kristiyanto terbuka dengan bergabungnya partai politik lain dalam pengusungan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres). Termasuk partai-partai yang hadir dalam puncak Peringatan Bulan Bung Karno pada akhir Juni lalu.

Ia sendiri tak menyebut nama-nama partai politik yang hadir dalam acara tersebut. Namun ungkapnya, ada partai politik yang masih menunggu dilamar pada Juli ini. Pernyataannya itu entah berkaitan dengan pemasangan capres-cawapres atau ihwal koalisi.

Baca Juga

"Juli itu menjadi bulan yang menentukan di dalam kerja sama partai politik sampai dengan pertengahan Agustus. Karena ada yang sampai akhir Juli ini menunggu dilamar atau tidak," ujar Hasto di Rumah Aspirasi, Jakarta, Sabtu (8/7/2023).

Dalam puncak Peringatan Bulan Bung Karno, hadir langsung elite Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Khusus untuk PKB, partai itu diketahui tengah memingit Abdul Muhaimin Iskandar yang diklaim sudah "bertunangan" dengan Prabowo Subianto untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Hasto sendiri enggan mengungkap petunjuk terkait partai politik yang akan bergabung dalam pengusungan Ganjar. PDIP, jelas Hasto, saat ini menghormati etika politik dan pembahasan yang dilakukan oleh internal partai tersebut.

"Masing-masing ada berbagai tahapan-tahapan untuk berkonsultasi dengan internal. Untuk menunggu, karena sebelumnya sudah membangun kesepakatan, sehingga kita hormati proses itu, tapi nanti akan terkonsolider," ujar Hasto.

Di samping itu, ia menilai bahwa PKB adalah satu satu partai yang dekat dengan PDIP. Komunikasi juga terus berlangsung, termasuk dalam merealisasikan pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dengan Muhaimin

"Dari PKB kan juga mohon waktu terlebih dahulu, tetapi komunikasi sangat intens terus-menerus dilakukan dengan berbagai latar belakang historis, yang menunjukan kedekatan hubungan antara Ibu Megawati Soekarnoputri dan Pak Muhaimin Iskandar," ujar Hasto.

Megawati, jelas Hasto, menganggap Muhaimin sebagai anaknya sendiri. Sebab, Wakil Ketua DPR itu dititipkan langsung oleh Abdurrahman Wahid atau Gus Dur kepada Ketua Umum PDIP itu.

"Dengan Pak Muhaimin ini kan hubungannya sangat dekat secara historis, secara ideologi. Bahkan Pak Muhaimin Iskandar ini sama dengan Gus Ipul sudah seperti anak dari Ibu Megawati," ujar Hasto.

Sebelumnya, akil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid menjelaskan alasan partainya "memingit" Muhaimin. Pingitan sendiri adalah tradisi yang dilakukan ketika dua orang yang berpasangan akan menikah.

Klaim Jazilul, pingitan terhadap Muhaimin dilakukan karena Ketua Umum PKB itu sudah berpasangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. "Sudah ada pasangannya, sekarang dipingit," ujar Jazuli kepada wartawan dikutip Selasa (20/6/2023).

"Kita kan koalisinya dengan Gerindra, ya siapa lagi kalau bukan Pak Prabowo," sambungnya.

Ia mengungkapkan, Partai Gerindra tak tahu ihwal keputusan PKB untuk melarang Muhaimin membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Namun terkait pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), pengumumannya tinggal menunggu waktu.

"Nunggu waktunya untuk dideklarasikan, jadi DPP PKB mengambil opsi untuk dipingit dulu Pak Muhaiminnya untuk persiapan, lulur-luluran dulu, dibedakin, diini, supaya lebih langsing," ujar Jazilul.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement