Ahad 09 Jul 2023 12:02 WIB

Saat Cuaca Panas, Lebih Baik Jendela Dibuka atau Ditutup?

Pilihan membuka dan menutup jendela atau pintu sebaiknya disesuaikan dengan waktu.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Friska Yolandha
Pilihan membuka dan menutup jendela atau pintu sebaiknya disesuaikan dengan waktu.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pilihan membuka dan menutup jendela atau pintu sebaiknya disesuaikan dengan waktu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat suhu di rumah kian tinggi di tengah cuaca panas, sebagian orang mungkin bingung apakah harus membuka atau menutup jendela supaya temperatur bisa lebih sejuk. Pertanyaan ini kerap membayangi bagi mereka yang tidak memasang pendingin ruangan.

Membuka jendela diharap bisa membuat angin sepoi-sepoi di luar rumah sehingga penghuni rumah tak terlampau kepanasan. Sementara, ada juga yang menganggap membuka jendela lebar-lebar hanya akan membawa udara hangat masuk dari luar.

Baca Juga

Dosen utama di fakultas arsitektur, desain, dan lingkungan binaan Universitas Nottingham Trent, Ana Souto, mengatakan, pilihan membuka dan menutup jendela atau pintu sebaiknya disesuaikan dengan waktu.

"Anda dapat membuka jendela pada larut malam dan dini hari sampai sekitar jam sembilan pagi, saat cuaca dingin. Tetapi, selain itu, tutup semua jendela," ujar Souto, dikutip dari laman the Guardian, Ahad (9/7/2023).

Andrew Shea yang merupakan dosen senior fisika bangunan di departemen arsitektur dan teknik sipil University of Bath, berpendapat bahwa jendela bisa dibuka dan ditutup bergantung situasi. Jika udara di dalam rumah lebih dingin daripada di luar rumah, sebaiknya jendela ditutup.

Shea menjelaskan, ada aplikasi yang bisa memberi tahu perbandingan suhu di dalam dan di luar rumah. "Sehingga, Anda dapat mengetahuinya secara lebih ilmiah, tetapi pada malam hari, buka jendela dan hiruplah udara sejuk," kata Shea. Apabila kediaman memiliki area teduh di belakang rumah, jendela di area itu juga bisa dibuka.

Profesor sistem rekayasa cerdas dalam tim desain produk di Universitas Nottingham Trent, Amin Al-Habaibeh, mengatakan ada beberapa pengecualian untuk aturan jendela tertutup. Dia menyampaikan, panas masuk ke dalam rumah melalui dua cara, yakni radiasi matahari dan udara panas.

"Kita ingin membatasi keduanya, dengan menutup jendela dan gorden. Tetapi, jika cuaca mencapai titik di mana suhu di dalam rumah sama dengan di luar, maka segera buka jendela, namun biarkan gorden tetap tertutup," kata Al-Habaibeh.

Lokasi jendela juga perlu diperhatikan. Pada jendela yang menghadap ke selatan, menutup jendela dan menutup tirai dapat menciptakan efek rumah kaca di antara keduanya, dan itu dapat menjadi sumber panas lainnya. Dalam kasus demikian, Al-Habaibeh lebih menyarankan membuka jendela.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement