Ahad 09 Jul 2023 12:49 WIB

Menkeu AS Lihat Perbaikan Hubungan AS-Cina

AS dan Cina tetap berselisih dalam sejumlah masalah tapi hubungan tetap solid.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen melakukan pertemuan bilateral dengan para pejabat senior Cina selama 10 jam dalam beberapa hari terakhir.
Foto: EPA-EFE/MARK R. CRISTINO
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen melakukan pertemuan bilateral dengan para pejabat senior Cina selama 10 jam dalam beberapa hari terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen melakukan pertemuan bilateral dengan para pejabat senior Cina selama 10 jam dalam beberapa hari terakhir. Kegiatan itu dinilai sangat produktif dan membantu menstabilkan hubungan kedua negara.

Yellen mengakhiri kunjungan ke Cina pada Ahad (9/7/2023). Dia mengatakan, AS dan Cina tetap berselisih dalam sejumlah masalah. Namun, keyakinannya menunjukan kunjungan itu telah memajukan upaya AS untuk menempatkan hubungan kedua negara pada pijakan yang lebih pasti.

Baca Juga

"AS dan Cina memiliki perbedaan pendapat yang signifikan," kata Yellen kepada wartawan di Kedutaan Besar AS di Beijing mengutip kekhawatiran AS tentang praktik ekonomi yang tidak adil dan tindakan hukuman baru-baru ini terhadap perusahaan AS.

"Tapi Presiden (Joe) Biden dan saya tidak melihat hubungan antara AS dan Cina melalui kerangka konflik kekuatan besar. Kami percaya bahwa dunia cukup besar bagi kedua negara kami untuk berkembang," ujar menteri keuangan itu.

Yellen mengatakan, tujuan kunjungannya adalah untuk membangun dan memperdalam hubungan dengan tim ekonomi baru Cina. Kedatangan itu diharapkan dapat mengurangi risiko kesalahpahaman dan membuka jalan bagi kerja sama di berbagai bidang, seperti perubahan iklim dan kesulitan utang.

"Saya pikir kami telah membuat beberapa kemajuan dan saya pikir kami dapat memiliki hubungan ekonomi yang sehat yang menguntungkan kami berdua dan dunia," kata Yellen mengharapkan peningkatan dan komunikasi yang lebih teratur di tingkat staf.

Yellen mengatakan, para pejabat Cina mengemukakan kekhawatiran tentang perintah eksekutif yang diharapkan membatasi investasi keluar. Namun, dia meyakinkan tindakan seperti itu akan memiliki cakupan yang sempit dan akan diberlakukan secara transparan, melalui proses pembuatan aturan yang akan memungkinkan masukan publik.

"Tidak ada satu kunjungan pun yang akan menyelesaikan tantangan kita dalam semalam. Namun, saya berharap perjalanan ini akan membantu membangun saluran komunikasi yang tangguh dan produktif," kata Yellen.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement