Ahad 09 Jul 2023 21:39 WIB

Dari Ajang Shell Eco Marathon, Erick Thohir: Inovasi Harus Jadi Industrialisasi

Indonesia tidak lagi terus menerus menjual bahan mentah ke luar negeri.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat menghadiri penutupan kejuaraan Shell Eco-marathon 2023 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahad (9/7/2023).
Foto: Dok Republika
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat menghadiri penutupan kejuaraan Shell Eco-marathon 2023 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahad (9/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan anak muda Indonesia sudah terbukti banyak menghasilkan inovasi bermanfaat. Setelah itu, diperlukan upaya bersama agar hasil inovasi unggul itu dapat dikembangkan menjadi industrialisasi. Jika itu terjadi, Indonesia tidak lagi terus menerus menjual bahan mentah ke luar negeri.

“Inovasi generasi muda Indonesia kan tidak dibuktikan saat ini saja, sebelumnya sudah banyak bermunculan. Tetapi kekurangan dari bangsa kita adalah bagaimana inovasinya itu dijadikan industrialisasi. Kita ini mikir industriliasasi baru sekarang. Akhirnya kita terjebak menjadi negara yang hanya mengirim bahan baku terus,” ujar Erick dalam kunjungan kerjanya di Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahad (9/7/2023).

Baca Juga

Momentum itu terjadi setelah Erick menutup event Shell Eco Marathon yang digelar di Pertamina Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika). Pada kesempatan itu, banyak inovasi yang bermunculan dan unggul sebagai juara.

Salah satunya adalah temuan mobil hemat bahan bakar yang mampu beroperasi dengan komposisi 1 liter bahan bakar minyak (BBM) untuk 1.800 kilometer perjalanan. Temuan-temuan lain juga cukup mengemuka, antara lain kendaraan bertenaga listrik.

“Kita mendorong generasi muda untuk terus berinovasi, sehingga ketergantungan kita terhadap impor BBM bisa dijaga ke depan. Karena penduduk Indonesia semakin banyak, 280 juta mau ke 330 juta, dengan daya beli meningkatkan karena pertumbuhan ekonomi terus terjadi. Sehingga harus ada intervensi, salah satunya dengan inovasi dari generasi muda Indonesia dan dunia yang ingin memberikan sumbangsih temuan-temuan percobaan mobil listrik,” ucap Erick.

Erick mengatakan, kuncinya adalah bagaimana inovasi ini menjadi industrialisasi. Untuk itulah, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terus membangun sebuah ekosistem industrialisasi.

“Kita membuat terobosan di zaman bapak Presiden Jokowi saat memberanikan diri mendorong hilirisasi Sumber Daya Alam. Dan semua dunia tidak setuju, IMF dan EU tidak setuju. Ya diamkan saja. Karena kita ingin memastikan industriasalisi terjadi di Indonesia, melalui inovasi karya anak bangsa. Ini kita harus dorong ke depan. Jadi dengan adanya industrialisasi maka inovasinya bisa dijadikan hal yang menguntungkan,” kata Erick.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement