REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Pertahanan mengatakan, serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS) telah menewaskan seorang pemimpin ISIS di Suriah. Serangan itu berlangsung beberapa jam setelah pesawat tak berawak atau drone MQ-9 Reaper diusik oleh jet militer Rusia di bagian barat Suriah.
Tiga MQ-9 Reapers telah terbang untuk menargetkan pemimpin ISIS pada Jumat (7/7/2023). Drone tersebut diusik oleh pesawat Rusia selama sekitar dua jam. Tak lama setelah itu, drone menyerang dan membunuh Usamah al-Muhajir, yang sedang mengendarai sepeda motor di wilayah Aleppo. Seorang pejabat yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, al-Muhajir berada di Suriah barat laut pada saat penyerangan, tetapi dia biasanya beroperasi di timur Suriah.
Belum diketahui bagaimana militer AS memastikan bahwa orang yang terbunuh adalah al-Muhajir. Sejauh ini Washington tidak memberikan informasi detail lainnya.
Dalam sebuah pernyataan pada Ahad (9/7/2023) Komando Pusat AS mengatakan, tidak ada indikasi warga sipil tewas dalam serangan itu. Militer menilai laporan bahwa seorang warga sipil mungkin terluka.
Para pejabat AS mengatakan, jet tempur Rusia di wilayah tersebut telah melakukan penerbangan yang tidak aman dan mengganggu di sekitar drone Amerika. Kepala Komando Pusat Angkatan Udara AS, Letnan Jenderal Alex Grynkewich mengatakan, pesawat Rusia menerbangkan 18 lintasan jarak dekat yang tidak profesional yang menyebabkan MQ-9 bereaksi untuk menghindari situasi yang tidak aman.
Gesekan pertama terjadi Rabu (5/7/2023) pagi ketika pesawat militer Rusia terlibat dalam perilaku tidak aman dan tidak profesional, saat tiga drone MQ-9 Amerika sedang melakukan misi melawan ISIS. Pada Kamis (6/7/2023) militer AS mengatakan, pesawat tempur Rusia terbang sangat tidak aman dan tidak profesional melawan pesawat Prancis dan AS di atas Suriah.
Juru bicara Komando Pusat Angkatan Udara, Kolonel Michael Andrews mengatakan, insiden pada Kamis berlangsung hampir satu jam dan termasuk terbang dekat, oleh satu SU-34 dan satu SU-35. Andrews mengatakan, pesawat militer Rusia mengerahkan suar ke MQ-9.
“Kami telah memperjelas bahwa kami tetap berkomitmen untuk mengalahkan ISIS di seluruh wilayah,” kata Komandan Komando Pusat AS, Jenderal Erik Kurilla.
Sebelumnya, Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah, Laksamana Muda Oleg Gurinov mengatakan, militer Rusia dan Suriah telah memulai pelatihan bersama selama enam hari yang berakhir pada Senin. Gurinov menambahkan, Moskow prihatin dengan penerbangan drone oleh koalisi pimpinan AS di Suriah utara.