Senin 10 Jul 2023 06:31 WIB

Lahan Aset Pemkot Madiun Dimanfaatkan Tanam Bawang Merah

Petani diberikan stimulus untuk tidak hanya menanam padi.

Red: Yusuf Assidiq
Petani memanen bawang merah (ilustrasi)
Foto: Harviyan Perdana Putra/ANTARA
Petani memanen bawang merah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun memanfaatkan lahan asetnya yang kosong untuk ditanami tanaman selain padi seperti bawang merah yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Hal itu guna menjaga stok pangan dan harga saat pasokan minim.

Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan salah satu lahan aset yang ditanami bawang merah berada di depan Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun dan berhasil panen.

"Ini baru uji coba, silakan ini untuk ditingkatkan. Dari lahan 0,14 hektare yang ditanami bawang merah varietas Tajuk ini menghasilkan atau panen hingga 1 ton," ujar Wali Kota Maidi saat melakukan panen bawang merah di lahan aset pemkot di Madiun.

Varietas Tajuk yang ditanam berasal dari daerah Nganjuk. Diberi nama Tajuk karena merupakan kepanjangan dari Tanaman Jawa dari Nganjuk. Bawang merah varietas Tajuk merupakan bawang merah hasil introduksi dari Thailand yang memiliki umur panen 52-59 hari.

"Uji coba ini cukup berhasil, kita harus mendukung. Tinggal pengembangan perluasan lahan dan kita siapkan," kata dia.

Selain itu, juga ada varietas Batu Ijo yang ditanam. Varietas itu merupakan jenis bawang merah dari daerah dingin Ngantang, Kabupaten Malang.

Wali Kota Maidi menyilakan kelompok tani di Kota Madiun untuk melakukan uji coba jenis-jenis tanaman hortikultura lainnya dan tidak perlu membayar sewa lahan.

"Mau coba tanam apapun silakan digunakan, tidak perlu bayar. Hal ini dalam rangka untuk pemberdayaan lahan aset dan menjaga pasokan pangan," kata dia.

Ditambahkan, melalui uji coba tersebut, petani di Kota Madiun diberikan stimulus untuk tidak hanya menanam padi, tetapi juga cabai ataupun bawang merah. Sebab, komoditas tersebut seringkali menyumbang inflasi karena stoknya dari sentra produksi terbatas.

Stimulus itu diberikan dengan menyewakan lahan bengkok aset dengan tidak perlu membayar sewa selagi belum panen besar. Artinya, petani tidak perlu bingung. Petani yang tertarik bisa bergabung dengan kelompok tani yang sudah berjalan untuk memanfaatkannya.

"Kalau membutuhkan lahan, silakan digunakan lahan aset pemerintah. Mau pakai 1 atau 2 hektare silakan," jelasnya.

Wali kota ingin dengan melakukan penanaman bawang merah, cabai, ataupun komoditas hortikultura lainnya yang dibutuhkan secara mandiri di lahan aset, maka paling tidak dapat mengurangi tingkat ketergantungan pasokan dari daerah penghasil.

Dengan demikian, kondisi itu akan berdampak pada ketersediaan barang, harga barang di pasaran Madiun, dan laju inflasi daerah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement