REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelayanan haji selama Masyair haji tahun ini sedang menjadi pembicaraan. Performa buruk layanan Mashariq saat fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina) merupakan isu yang ramai dibahas.
Sejumlah persoalan muncul dalam rentang waktu 8 hingga 13 Dzulhijjah, saat penyediaan layanan menjadi tanggung jawab Mashariq. Ini adalah nama Syarikah yang mendapat izin dari otoritas Saudi untuk memberikan layanan kepada jamaah selama di Armina.
Indonesia, Malaysia dan sejumlah negara Asia Tenggara lainnya menjalin kerja sama dengan Mashariq dalam penyediaan layanan jamaahnya.
“Malaysia juga menghadapi masalah yang sama di Masyair. Kami sudah mencoba meninjau kesiapan di Masyair bahkan sejak 20 hari sebelum wukuf, dan saat itu belum siap," ujar Direktur Eksekutif Haji pada Tabung Haji Malaysia Dato Sri Syed Saleh, saat berbagi kisah dengan tim haji Indonesia, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Sabtu (8/7/2023).