Senin 10 Jul 2023 11:02 WIB

Nge-Gym Setelah Cedera, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

Cedera yang tidak tertangani dengan baik dapat memengaruhi kemampuan fisik.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Seseorang mengalami cedera (ilustrasi). Setelah cedera, beberapa orang mungkin mengalami tantangan besar untuk kembali ke gym.
Foto: www.freepik.com.
Seseorang mengalami cedera (ilustrasi). Setelah cedera, beberapa orang mungkin mengalami tantangan besar untuk kembali ke gym.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nge-gym setelah cedera mungkin bisa menjadi tantangan besar bagi beberapa orang. Utamanya, bagi mereka yang merupakan seorang atlet profesionaldan pekerja yang membutuhkan kerja fisik dalam menjalankan pekerjaannya.

Jenis orang-orang ini biasanya rentan untuk mengalami cedera yang dapat menghambat aktivitas mereka. "Cedera yang tidak tertangani dengan baik dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam menjalankan aktivitas fisik kembali setelah mengalami cedera," ujar dokter spesialis kedokteran olahraga Eka Gym Sports and Exercise Medicine-Eka Hospital BSD, dr Donny Kurniawan, SpKO, Subsp.ALK (K) dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (10/7/2023).

Baca Juga

Tapi ada beberapa pasien yang tetap ingin mempertahankan kondisi bugarnya karena alasan tertentu seperti rutinitas, masalah kesehatan, hingga tuntutan pekerjaan seperti atlet. Mereka biasanya akan tetap mencoba berolahraga terlepas dari kondisinya, namun pertanyaannya apakah program latihan yang dilakukan sudah tepat?

Dokter Donny mengatakan, terkadang masalah yang timbul adalah terlalu tingginya intensitas (overload) atau terlalu rendahnya intensitas (underload) yang dilakukan, sehingga hal ini dapat menyebabkan masalah baru di kemudian hari. Apakah aman tetap nge-gym setelah cedera?

Menurut dr Donny, pusat kebugaran atau gym adalah tempat di mana orang-orang dapat melakukan serangkaian latihan fisik dengan beban dan perlengkapan yang dirancang untuk melatih berbagai anggota tubuh. Untuk pasien yang mengalami cedera, mungkin akan sulit untuk bisa kembali “normal” dalam melakukan rutinitas fisiknya, namun bukan berarti ini adalah hal yang tidak mungkin.

Masih sedikit orang yang tahu, tapi masalah terbesar justru dapat muncul ketika mereka menghindari aktivitas fisik dan massa otot akhirnya semakin menurun, kenapa? "Karena hal tersebut justru dapat menyebabkan penurunan tingkat kebugaran mereka yang akhirnya dapat meningkatkan risiko untuk bisa cedera kembali," ujarnya.

Seseorang yang mempunyai masalah kesehatan khususnya yang mengalami cedera pasti akan mengalami penurunan fungsi tubuhnya. Akan tetapi itu semua masih dapat dilatih di gym rumah sakit atau fasilitas medical fitness rumah sakit.

Berbeda dengan gym biasa, medical fitness tetap dilengkapi dengan alat-alat gym komersil pada umumnya tetapi untuk diagnosis, program dan pengawasan latihan fisik yang dilakukan langsung dengan tenaga kesehatan yang berkompeten dan bukan pelatih kebugaran pada umumnya, sehingga olahraga pasien akan terlaksana dengan aman, optimal, dan tailor-made atau personal sesuai kebutuhan pasien. Medical fitness rumah sakit akan membantu anda dalam proses pemulihan pascacedera, seperti cedera lutut dan panggul, cedera punggung, cedera pergelangan kaki dan pascaoperasi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement