REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Sebagian orang kerap menggunakan nama atau kata yang familiar sebagai password mereka agar mudah diingat. Tak jarang, orang-orang juga menggunakan satu kata sandi atau password yang sama untuk berbagai keperluan, mulai dari media sosial hingga internet banking. Beragam hal yang tampak biasa ini ternyata dapat membuat pengguna password lebih rentan menjadi korban peretasan.
"Saat seseorang berhasil menebak salah satu password Anda, kemungkinan besar mereka akan menarget semua akun Anda, khususnya (akun) aplikasi perbankan Anda," ujar pakar dari NetVoucherCodes, John Strizaker, seperti dilansir Mirror pada Senin (10/7/2023).
Ketika peretas berhasil menebak sebuah password, dia cenderung akan mencoba masuk ke dalam email pengguna. Selanjutnya, dia akan mengubah password pengguna di semua akun dan memiliki akses penuh terhadap semua informasi pengguna.
Oleh karena itu, penting untuk memiliki password yang kuat dan tak mudah ditebak pada semua akun yang terhubung dengan internet. Untuk membuat password yang kuat, setidaknya ada sembilan jenis password yang harus dihindari. Berikut ini adalah kesembilan password tersebut beserta alasannya.
1. Menggunakan satu password untuk semua akun.
Meski trik ini terasa praktis bagi pengguna, menggunakan satu password yang sama untuk banyak akun akan memudahkan peretas untuk menguasai semua akun pengguna. Yang lebih berbahaya, peretas juga bisa mengakses semua informasi pengguna, bahkan informasi seputar rincian bank pengguna.
2. Menggunakan nama hewan peliharaan.
Penggunaan password seperti ini cenderung mudah ditebak oleh peretas, terlebih bila pengguna kerap membagikan foto atau cerita mengenai hewan peliharaan mereka di media sosial. Selain pada password, hindari pula menggunakan nama hewan peliharaan untuk pertanyaan keamanan bank.
3. Menggunakan kata "password" atau sejenisnya sebagai password.
Kata-kata yang sangat umum ini biasanya menjadi kata pertama yang digunakan oleh para peretas untuk mencoba masuk ke dalam sebuah akun, khususnya pada akun yang mereka nilai tak begitu paham mengenai teknologi.
4. Menaruh angka "1" pada password lama saat memperbarui password.
Sering kali, orang-orang tak ingin repot saat harus memperbarui password. Mereka hanya akan menambahkan kata "1" di belakang password lama mereka saat membuat password baru. Trik seperti ini umum digunakan dan kerap dimanfaatkan oleh peretas untuk menebak password baru pengguna. Bila harus membuat password baru, buat password yang benar-benar berbeda dibandingkan password lama.
5. Menggunakan nama tengah.
Hindari penggunaan nama pribadi, termasuk nama tengah, saat membuat password. Nama tengah termasuk salah satu kata yang kerap digunakan oleh peretas untuk memprediksi password pengguna.
6. Menggunakan pola yang mudah ditebak, seperti "1234".
Pola password yang sangat umum, seperti deretan angka atau huruf, sangat mudah untuk ditebak oleh peretas. Saat membuat password, pilih kombinasi kata, angka, atau simbol yang seunik mungkin.
7. Menulis semua huruf password secara kapital.
Menggunakan kombinasi huruf besar dan kecil bisa memperkuat password pengguna. Namun bila hanya menggunakan huruf kapital atau huruf kecil saja, password akan menjadi lebih lemah dan mudah ditebak oleh peretas.
8. Menggunakan nama ibu.
Salah satu bentuk pertanyaan keamanan bank yang umum adalah nama ibu kandung. Oleh karena itu, meski peretas tak bisa menebak password, peretas masih memiliki peluang untuk mengakses akun perbankan pengguna dengan memanfaatkan nama ibu kandung pengguna.
9. Menggunakan nama jalan rumah.
Nama jalan rumah merupakan salah satu kata termudah yang bisa digunakan peretas untuk menebak password pengguna. Hal ini akan semakin mudah bila rumah pengguna berada di jalan dengan nama yang sangat umum.