REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengajak para pengajar dan pelajar di daerah itu memberikan edukasi cinta rupiah kepada masyarakat untuk mendukung realisasi penggunaan uang digital.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Juli Budi Winantya di Jayapura, Senin (10/7/2023), mengatakan, BI memilih anak-anak milenial karena mereka lebih kenal dunia digital sehingga edukasi menjadi mudah disampaikan.
"Kami telah mencanangkan Program Papua Cinta Rupiah (PCR) dan QRIS School Challenge 2023 pada Juni lalu di mana merupakan bentuk kolaborasi antara BI bersama pemerintah setempat dalam hal ini Dinas Pendidikan," kata dia.
Menurut Juli, tujuan dari program ini adalah membangun kesadaran masyarakat Papua melalui guru-guru dan pelajar terkait Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah dan mendorong peningkatan penggunaan sistem pembayaran digital melalui QRIS di Tanah Papua. "Sehingga kami mendorong program Papua cinta rupiah terus digelorakan lingkungan sekolah dengan begitu edukasi cinta, bangga dan paham rupiah semakin di pahami oleh masyarakat melalui anak muda," ujar Juli.
Dia menjelaskan QRIS School Challenge adalah suatu kompetisi bagi siswa dan guru di Kota Jayapura dan sekitarnya untuk menjadi Duta QRIS terbaik. Adapun komponen penilaiannya adalah jumlah pengguna baru QRIS yang berhasil diajak, jumlah sosialisasi yang mereka lakukan, jingle dan video tentang QRIS yang mereka lakukan.
"Program QRIS School Challenge yang menyasar anak-anak milenial ini selain untuk memfasilitasi generasi milenial mengenal kebijakan terkini Bank Indonesia, yaitu QRIS sebagai transaksi digital, maka peran anak muda juga nantinya akan menjadi penyokong peralihan pola transaksi konvensional menuju model digital," kata Juli lagi.
Dia menambahkan, BI mendorong transaksi nontunai di masyarakat karena transaksi menggunakan non tunai lebih cepat, murah, mudah, aman dan andal.