REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri menegaskan pimpinan KKB Egianus Kogoya yang masih menyandera pilot berkebangsaan Selandia Baru tidak pernah meminta tembusan uang sebesar Rp 5 miliar.
Fakhiri menegaskan memang Egianus tidak pernah meminta uang tembusan yang disampaikan dalam pertemuan dengan penjabat Bupati Nduga saat itu Namia Gwijangge.
"Saya sudah bilang ke rekan-rekan wartawan agar tidak diplesetkan karena Egianus dan teman-temannya tidak pernah meminta tebusan," kata Fakhiri di Jayapura, Senin.
Dia menjelaskan dua hari setelah kasus penyanderaan yakni tanggal 9 Februari, Bupati Nduga sebut membutuhkan uang pemda agar menyapkan saja yang penting tidak lebih dari Rp 5 miliar. Belum ada statemen permintaan uang.
"Kita mencari solusi agar sandera dapat dibebaskan bahkan penjabat Bupati Nduga lama terakhir sempat meminta waktu satu minggu untuk upaya pembebasan sandera namun perkembangannya hingga diganti Philip masih ditawan," jelas Fakhiri.
Fakhiri mengatakan semua terungkap saat pertemuan dan diskusi yang berlangsung di Timika sehingga diharapkan tidak dikembangkan karena itu semata-mata untuk penyelamatan pilot.
Upaya pembebasan sandera terus dilakukan termasuk dengan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama dan keluarga Egianus."Berbagai upaya terus dilakukan agar sandera yang berprofesi sebagai pilot Susi Air dibebaskan," ujar Fakhiri.