Senin 10 Jul 2023 14:37 WIB

Jokowi Instruksikan Mentan Genjot Produksi Pangan

Sebab, masih ada hujan sehingga dalam 110 hari ke depan masih bisa panen padi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fuji Pratiwi
Ilustrasi para petani memanen padi secara tradisional di sawah yang mereka garap, di lingkungan di Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, pada masa panen raya padi Februari 2023 lalu.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Ilustrasi para petani memanen padi secara tradisional di sawah yang mereka garap, di lingkungan di Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, pada masa panen raya padi Februari 2023 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar menggenjot produksi pangan, utamanya beras untuk mengantisipasi ancaman El Nino. Instruksi ini disampaikan Presiden dalam rapat terbatas terkait peningkatan produksi dan hilirisasi produk pangan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/7/2023).

Dalam rapat terbatas ini turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, Badan Pangan Nasional, Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, dan juga Direktur Utama Perum Bulog.

Baca Juga

"Jadi yang jelas Pak Mentan diminta untuk menggenjot produksi, jadi mumpung masih ada hujan, kemudian boleh tanam, sehingga 110 hari kemudian kita masih punya beras," kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi usai mengikuti rapat terbatas, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Lebih lanjut, Arief juga menyampaikan sejumlah catatan inflasi yang turut dibahas dalam ratas ini. Ia mengatakan, inflasi di Indonesia pada bulan lalu masih sangat stabil, yakni sebesar 3,5 persen year on year. Karena itu, Presiden meminta agar tren ini terus dipertahankan, bahkan terus diturunkan.