Senin 10 Jul 2023 16:25 WIB

Prabowo Dorong Industri Pertahanan tak Malu-Malu Jalin Kerja Sama

Menhan lapor Jokowi ada permintaan peningkatan kerja sama pertahanan dari negara lain

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mendorong industri pertahanan Tanah Air agar lebih efisien, produktif, dan inovatif. Prabowo juga meminta agar industri pertahanan terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak sehingga bisa meningkatkan nilai tambah bagi negara.

"Dan saya dorong industri pertahanan kita lebih efisien, produktif, inovatif, dan tidak malu-malu kerja sama dengan siapa pun yang bisa membawa nilai tambah bagi kita," kata Prabowo usai menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2023).

Kepada Presiden Jokowi, Prabowo juga melaporkan adanya permintaan peningkatan kerja sama pertahanan dari sejumlah negara. Negara tersebut ingin mengirimkan para perwira dan bintaranya untuk dilatih di Indonesia. Selain itu, mereka juga meminta Indonesia datang ke negara mereka untuk melatih pasukannya.

"Ini saya kira menunjukan Indonesia terus dihormati dan jadi panutan banyak negara terutama negara-negara Afrika," ujar Prabowo.

Dia menyebut, Prabowo menyampaikan, Presiden Jokowi sangat puas dengan perkembangan industri pertahanan di Tanah Air saat ini. Prabowo menyebut, kemajuan industri pertahanan Indonesia sangat baik. Kendati demikian, pemerintah akan terus memperbaiki kinerja industri pertahanan. "(Presiden) sangat puas, sangat gembira," kata Prabowo.

Selain melaporkan terkait perkembangan industri pertahanan, Prabowo juga melaporkan terkait perkembangan geopolitik yang sudah cukup baik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement