Senin 10 Jul 2023 16:50 WIB

DPR Lembaga Paling tidak Dipercaya, Pemilih DPR Banyak Memilih Ganjar

TNI masih jadi yang sangat atau cukup dipercaya dengan 93,7 persen.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus raharjo
Direktur CPI LSI, Hanggoro Doso Pamungkas, memaparkan hasil survei lembaganya, Senin (10/7/2023).
Foto: istimewa/doc humas
Direktur CPI LSI, Hanggoro Doso Pamungkas, memaparkan hasil survei lembaganya, Senin (10/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPR dipilih menjadi lembaga yang paling tidak dipercaya atau kurang dipercaya responden survei LSI Denny JA. Uniknya, banyak dari responden yang percaya DPR memilih Ganjar Pranowo sebagai capres.

Direktur CPI LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas mengatakan, DPR jadi lembaga yang mendapat kepercayaan di bawah 60 persen. Sebanyak 57,6 persen sangat atau cukup percaya, 38,0 persen tidak atau kurang percaya.

Baca Juga

DPR berada bersama media sosial yang mendapat kepercayaan di bawah 60 persen. Sebanyak 51,6 responden sangat percaya atau cukup percaya kepada media sosial, tapi 38,0 persen kurang atau tidak percaya media sosial.

"Dari mereka yang percaya DPR, 38,6 persen memilih Ganjar, 31,6 persen memilih Prabowo dan 20,6 persen memilih Anies," kata Hanggoro, Senin (10/7/2023).

Hasil serupa didapatkan dari responden yang sangat atau cukup percaya kepada media. Sebanyak 38,7 persen pemilih media televisi dan 37,5 persen pemilih media sosial memilih Ganjar Pranowo sebagai capres.

Untuk media televisi, sebanyak 36,3 persen memilih Prabowo dan 17,7 persen memilih Anies. Sedangkan, untuk media sosial, sebanyak 33,1 persen memilih Prabowo Subianto dan 18,4 persen memilih Anies Baswedan.

"Kecenderungan pemilih yang mengakses televisi maupun yang mengakses sosial media lebih banyak memilih Ganjar Pranowo pada survei kali ini," ujar Hanggoro.

Survei ini dilakukan melibatkan 1.200 responden dengan waktu pengumpulan data 30 Mei-12 Juni 2023. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tatap muka memakai kuesioner dengan margin of error kurang lebih 2,0 persen.

Terkait lembaga negara, TNI masih jadi yang sangat atau cukup dipercaya dengan 93,7 persen dan disusul Presiden Joko Widodo dengan 90,0 persen. Posisi ketiga ditempati MA dengan 74,7 persen dipercaya responden.

Lalu, KPK dengan 73,9 persen, MK dengan 73,0 persen, kabinet menteri dengan 72,6 persen, Kejaksaan dengan 70,1 persen, Polisi dengan 68,4 persen, media televisi dengan 65,8 persen dan DPD dengan 60,3 persen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement