REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—SpaceX baru saja mencetak rekor penggunaan kembali roket baru. Roket Falcon 9 lepas landas Cape Canaveral di Florida Amerika Serikat (AS) pada Ahad (9/7/2023) pukul 11.58 malam EDT (pukul 03.58 GMT pada Senin (10/7/2023).
Roket tersebut mengirim 22 satelit Starlink SpaceX ke orbit rendah Bumi (LEO). Dilansir dari Space, Senin (10/7/2023), menurut perusahaan, itu adalah peluncuran ke-16 yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk booster tahap pertama Falcon ini.
Booster atau pendorong kembali ke Bumi untuk pendaratan ke-16 juga, mendarat ke geladak pesawat tak berawak SpaceX di Samudra Atlantik sekitar 8,5 menit setelah lepas landas. Sedangkan bagian atas Falcon 9 terus mengangkut 22 satelit Starlink ke atas.
Batch tersebut dijadwalkan akan diterapkan di LEO 62 menit setelah peluncuran.
Seluruh 22 satelit tersebut adalah “V2 Minis” yaitu versi pesawat broadband SpaceX yang lebih baru dan lebih kuat. Mereka sebenarnya lebih besar dari iterasi Starlink sebelumnya, sekitar 50 di antaranya dapat ditampung di Falcon 9.
Tapi satelit itu “mini” dibandingkan dengan satelit V2 terakhir, pesawat ruang angkasa 1,25 ton (1,1 metrik ton) yang akan diluncurkan di atas kapal raksasa SpaceX, kendaraan Starship generasi berikutnya.
“V2 mini menyertakan teknologi utama seperti antena array bertahap yang lebih kuat dan penggunaan E-band untuk backhaul—yang akan memungkinkan Starlink menyediakan 4x lebih banyak kapasitas per satelit daripada iterasi sebelumnya,” kata SpaceX melalui Twitter pada Februari.
Falcon 9 tahap pertama yang terbang Ahad malam terakhir diluncurkan pada Desember 2022. Di antara 15 penerbangan sebelumnya adalah Demo-2, misi berawak pertama SpaceX, yang mengirim dua astronaut NASA ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada tahun 2020.