REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pasukan Israel menembak dan menewaskan seorang pria Palestina dalam kerusuhan baru di Tepi Barat pada Senin (10/7/2023), perlihatkan gelombang kekerasan di wilayah pendudukan tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.
Militer Israel mengatakan pasukannya menghentikan seorang pengendara mobil di Deir Nidham, sebuah kota di sebelah barat Ramallah, untuk menginterogasinya. Dikatakan bahwa pria tersebut keluar dari mobilnya, melemparkan granat dan melepaskan tembakan ke arah tentara, yang kemudian dibalas dengan melepaskan tembakan.
Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi bahwa seorang pria berusia 33 tahun itu telah tewas, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut. Kematian itu terjadi selama lonjakan besar dalam kekerasan antara Israel dan Palestina.
Walau Israel pekan lalu mengakhiri serangan sengit selama dua hari di Jenin, dengan kekuatan udara dan ratusan tentara. Serangan itu diklaim sebagai upaya menindak militan, yang mereka sebut sebagai pelaku kriminal kepada warga Israel.
Namun operasi di kamp pengungsi Jenin itu diikuti oleh lebih banyak pertumpahan darah, termasuk penembakan oleh penyerang Palestina yang menewaskan seorang tentara Israel. Serangan militer Israel menewaskan dua orang militan, sementara warga Palestina ketiga terbunuh dalam sebuah demonstrasi pada hari yang sama di Tepi Barat.
Israel telah melakukan serangan yang ditingkatkan ke wilayah Palestina sejak musim semi 2022 sebagai tanggapan atas serentetan serangan Palestina terhadap warga Israel. Kekerasan telah meningkat tahun ini, meningkatkan jumlah korban tewas di kedua belah pihak.
Lebih dari 150 orang Palestina telah tewas oleh tembakan Israel sejak awal tahun ini, sementara setidaknya 26 orang tewas dalam serangan Palestina terhadap warga Israel. Israel mengatakan bahwa sebagian besar dari mereka yang terbunuh adalah militan.
Namun para pemuda yang memprotes serangan tersebut dan pihak-pihak lain yang tidak terlibat dalam konfrontasi juga telah terbunuh.
Israel merebut Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem timur dalam perang Timur Tengah 1967, wilayah yang diinginkan oleh Palestina sebagai negara merdeka.