REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Komandan Pasukan Korps Marinir AS, Pasifik, Letnan Jenderal William Jurney, dan Komandan Korps Marinir Indonesia, Mayjen Nur Alamsyah, akan menjadi tuan rumah bersama Pacific Amphibious Leaders Symposium (PALS) ke-9 di Bali, Indonesia, 9-14 Juli 2023. Ini adalah PALS pertama yang diselenggarakan bersama oleh Korps Marinir Indonesia, dan direncanakan menjadi salah satu PALS terbesar sejak pertemuan perdananya pada 2015.
Simposium ini akan mempertemukan Korps Marinir senior, infanteri angkatan laut, dan pemimpin militer dari seluruh Indo-Pasifik, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Eropa. Delegasi dari 25 negara akan berpartisipasi dalam simposium ini. Melalui dialog dan interaksi tatap muka, PALS berupaya memperkuat hubungan dan kerja sama di antara para pemimpin dan pasukan amfibi untuk mempertahankan kawasan Indo-Pasifik yang aman dan stabil.
Tema simposium tahun ini adalah “Kontribusi Amfibi Multilateral untuk Keamanan Maritim di Indo-Pasifik.” Acara tersebut akan terdiri dari pidato, diskusi panel, perjanjian bilateral dan trilateral, dan demonstrasi kemampuan.
Sepanjang simposium, para peserta memiliki kesempatan untuk berbagi ide, praktik-praktik terbaik, dan pengalaman terkini di bidang yang menjadi perhatian bersama. Topik-topik simposium meliputi kemampuan amfibi dan interoperabilitas, modernisasi pasukan, dan bantuan kemanusiaan serta tanggap bencana.
“PALS menjadi forum yang sangat berharga untuk bertemu tatap muka dengan sesama pemimpin untuk berbagi pelajaran dan ide-ide baru,” kata Letnan Jenderal Jurney dalam siaran pers yang Republika, terima, Senin (10/7/2023).
“Ini juga menjadi kesempatan luar biasa untuk belajar dan memanfaatkan pengetahuan yang mendalam dan pengalaman yang beragam dari para kolega yang nantinya akan meningkatkan kemampuan, integrasi, dan kesiapan,” tambahnya.
PALS kegiatan tahunan utama pasukan amfibi kawasan. Dibentuk pada 2015 oleh MARFORPAC, PALS mempertemukan negara-negara sekutu dan mitra yang memiliki pandangan serupa dan jumlahnya terus bertambah, dengan komitmen menjamin perdamaian dan kesejahteraan kawasan.
Setiap delegasi memiliki kepentingan tersendiri terhadap keamanan dan stabilitas di Indo-Pasifik. Banyak delegasi yang penduduknya terdampak bencana alam seperti angin puyuh, tsunami, gempa bumi, dan letusan gunung berapi karena terletak dekat dengan “Cincin Api” dan Samudera Hindia atau Pasifik.
“Upaya yang kita lakukan di PALS berkontribusi pada perdamaian dan keamanan kawasan, dan akan menyelamatkan banyak nyawa saat terjadinya krisis,” ujar Jurney.
“Kami berkumpul di PALS karena kami sadar dengan bekerja bersama, kami dapat meningkatkan kemampuan respon, meningkatkan integrasi, dan memperkuat kerja sama kami di kawasan yang dinamis ini,” katanya.
PALS 23 menunjukkan komitmen AS terhadap pada dan mitra di kawasan dan dibangun berkat keberhasilan upaya-upaya serupa yang telah dilakukan sebelumnya. MARFORPAC biasanya menjadi tuan rumah kegiatan ini, namun dalam beberapa tahun terakhir, tuan rumah bersama seperti Korps Marinir Korea Selatan, Angkatan Darat Bela Diri Jepang, dan kini Korps Marinir TNI AL telah mengambil peran kepemimpinan.