REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengakhiri puncak ibadah haji seminggu yang lalu, kini sebagian jamaah haji Indonesia secara bertahap bergerak dari Makkah ke Madinah. Mulai Senin (10/7/2023) pukul 08.00 WAS, jamaah mulai meninggalkan Makkah dan melanjutkan rangkaian ibadah sunnah di Masjid Nabawi.
Jamaah yang bergerak ke Madinah merupakan bagian dari gelombang kedua dan kloter tambahan. Mereka adalah jamaah yang mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.
Mengingat kondisi mereka yang langsung melaksanakan ibadah haji di Makkah, mereka pun belum melakukan ibadah Arbain atau shalat 40 waktu wajib berjamaah di Masjid Nabawi. Nantinya, jamaah akan berada di Kota Nabi sekitar delapan hingga sembilan hari.
Kasi Transportasi Asep Subhana Subandi menyebut pada hari pertama pergeseran jamaah dari Makkah ke Madinah melibatkan 200 armada bus.
"Jumlah tersebut untuk mengangkut 20 kelompok terbang (kloter) yang dimulai sejak pagi. Pada pagi hari ada lima kloter yang sudah diangkut," kata Asep dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Selasa (11/7/2023).
Asep juga memastikan perpindahan jamaah dengan bus ini akan berjalan lancar. Kalau pun nantinya ada antrean, lebih karena keterbatasan parkir di area penjemputan sehingga kloter yang berdekatan harus menunggu sejenak sampai bus depan selesai mengangkut jamaah.
Hal ini sempat terjadi kepada jamaah JKS 39 dan JKS 40, yang harus bergantian karena area parkir terbatas. Antrean itu sedikit menghambat keberangkatan, sekitar satu jam dari jadwal yang sudah ditetapkan.
"Selebihnya tidak ada. Tapi Insya Allah nanti di Madinah tidak ada kendala," kata dia.
Tidak hanya itu, ia juga menyebut untuk koper tidak semuanya berangkat bersama jamaah. Koper besar akan diangkut terpisah dengan bantuan kargo, sedangkan koper jinjing atau kabin diangkut bersamaan dengan bus pengangkut jamaah.
Asep memastikan koper akan terkirim sesuai dengan kloter dan hotel jamaah. "Jika mungkin ada kendala, mungkin saat penurunan karena kondisi lobi hotel yang sempit sehingga ada sedikit kendala," ujar dia.
Di sisi lain, Kepala Sektor 6 Daker Makkah PPIH Arab Saudi Abdul Haris berharap tidak ada keterlambatan dalam pengangkutan jamaah. Hal ini penting karena berkaitan dengan ibadah Arbain di Masjid Nabawi.
"Kami berharap jamaah tetap bisa melakukan ibadah sunnah di Madinah," ujar Abdul Haris.