REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatihan desain grafis bagi anak-anak muda Papua yang berkuliah di Jabodetabek. Pelatihan tersebut berlangsung di Posko Ganjar Pranowo, Jalan Wijaya I Nomor 14, RT 4, RW4, Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Ketua kelompok relawan Pandawa Ganjar, Safrudin Abas, mengatakan hampir semua kebutuhan sekarang ini bersentuhan dengan informasi dan teknologi digital. Karena itu, pihaknya ingin menggali potensi anak muda, khususnya pemuda Papua dan umumnya Indonesia.
"Pelatihan ini untuk mengampanyekan pentingnya menyinergikan antara bakat dan dunia digital supaya anak muda bisa lebih melek teknologi," ungkapnya di sela-sela pelatihan.
Menurut pria yang akrab disapa Safas ini, sekarang banyak orang yang bekerja di mana pun dengan memanfaatkan teknologi digital tanpa harus ke kantor untuk menghidupi dirinya. Karena itu, pihaknya menginisiatori pelatihan desain grafis ini untuk anak muda Papua.
"Itu yang penting bagi kami untuk mendorong anak-anak muda. Ada gerakan edukatif yang kami lakukan di tengah impitan pekerjaa, aktivitas, dan perkuliahan untuk anak muda Papua," ujarnya.
Safas mengatakan, materi yang disampaikan pada pelatihan desain grafis sangat penting bagi anak muda. Dia menilai kemampuan desain grafis seharusnya dapat dikuasai semua orang.
"Ini sudah menjadi kebutuhan untuk melek digital dan teknologi, bahkan menjadi kebutuhan primer sekarang ini," ucapnya.
Safas menuturkan pelatihan ini sengaja digelar untuk anak muda Papua agar mereka dapat memberikan inspirasi bagi pemuda lainnya di seluruh Indonesia.
"Harapan saya ke depan selain urusan politik, kami juga memberikan edukasi yang lebih visioner untuk anak muda Papua agar bisa menginspirasi pemuda di seluruh Indonesia," katanya.
Rama Rivansyah sebagai pemateri desain grafis mengatakan dirinya menjelaskan dasar-dasar desain grafis sampai perkembangan artificial intelligence (AI). Seorang desainer grafis di salah satu perusahaan di Jakarta ini melihat semangat para pemuda Papua yang berkuliah di Jabodetabek selama pelatihan.
"Apa yang saya sampaikan diperhatikan oleh mereka. Mereka buat tugasnya keren-keren. Ada tantangan di akhir acara. Mereka antusias mengerjakan tugasnya dengan baik. Desainnya keren untuk orang yang baru belajar desain," ungkapnya.
Rama berpesan kepada generasi milenial di seluruh Indonesia untuk bisa menguasai teknologi digital agar tidak tertinggal.
"Jadi, pentingnya desain grafis untuk anak muda karena hampir semua kini berbentuk digital seperti postingan di media sosial. Semua lini kehidupan perlu desainer," ucapnya.
Dia juga berharap setelah adanya pelatihan ini, muncul desainer grafis baru yang berasal dari anak muda Papua.
Sementara itu, peserta pelatihan desain grafis Alfonso Alelo mengatakan dirinya mendapatkan banyak materi dan praktik langsung dari pelatihan desain grafis, mulai mendesain spanduk hingga membuat browser.
"Tadi kami belajar desain grafis. Ada beberapa aplikasi yang kami pelajari seperti aplikasi Canva dan Photoshop. Kami juga praktik cara buat browser bagaimana spanduk seperti apa, lebih ke desain," ujarnya.
Mahasiswa asal Papua yang berkuliah di Universitas Tama Jagakarsa Fakultas Teknik Informatika ini mengatakan pelatihan tersebut sangat bermanfaat bagi anak muda untuk menjadi bekal di dunia kerja nanti, apalagi perkembangan dunia digital semakin pesat.
"Melihat perkembangan dunia digital sekarang ini, kami sebagai mahasiswa dan generasi muda wajib mempelajari hal seperti ini. Intinya, ini kegiatan positif untuk kami bisa membuat desain dan lain-lain.
Alfonso berpesan kepada sukarelawan Pandawa Ganjar agar dapat meneruskan kegiatan yang bermanfaat seperti pelatihan-pelatihan untuk anak muda di seluruh Indonesia.
"Pesan saya kepada Pandawa Ganjar, hal seperti ini terus ditingkatkan karena ini bagian dari hal-hal positif untuk membangun SDM Indonesia," ucapnya.
Apa yang para relawan ini lakukan selaras dengan program pemerintah melalui Papua Young Creative Hub (PYCH) yang diharapkan dapat menjadi sarana bagi pemuda di Bumi Cendrawasih itu untuk mengembangkan potensi dirinya.
Presiden Joko Widodo menyatakan keberadaan Gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Jayapura akan menjadi contoh untuk dibangun di daerah lain di Indonesia.
Keberadaan PYCH diharapkan dapat menjadi contoh yang akan dibangun di daerah lainnya seperti di NTT, Maluku, atau Aceh, yang akan dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan pemuda di daerah itu.
"Di PYCH cukup lengkap mulai dari peternakan, perikanan, kemudian industri grafik, fesyen, musik, dan fotografi, sehingga para pemuda dapat memilih bidang apa yang akan dipilih," kata Presiden Jokowi, demikian dilansir dari Antara.