REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Harga bawang putih di beberapa pasar di Kabupaten Gianyar, Bali, mencapai hingga Rp55 ribu per kilogram atau meningkat dibandingkan harga normal kisaran Rp30 ribu per kilogram yang mulai meningkat sejak akhir Juni 2023. "Harganya masih tinggi karena barangnya mulai menipis," kata pedagang kebutuhan pokok Sudiarsana di Pasar Batubulan, Gianyar, Bali, Selasa (11/7/2023).
Ia memperkirakan keterbatasan pasokan karena cuaca buruk berupa hujan berkelanjutan yang melanda wilayah Bali sejak memasuki awal Juli 2023. Meski harga masih tinggi, dia menambahkan, harga saat ini mulai mengalami penurunan karena cuaca yang diperkirakan membaik.
"Sebelumnya itu bawang putih Rp60 ribu per kilogram," ujarnya.
Pedagang lain di Pasar Ubud, Kadek Sri juga menambahkan harga per kilogram bawang putih mencapai kisaran Rp 55 ribu. Agar lapaknya tetap tersedia bawang putih, ia menerima pasokan dalam jumlah yang tak banyak yakni hingga lima kilogram.
Sementara itu, berdasarkan pemantauan harga oleh Sistem Informasi Harga Komoditas Utama dan Pangan Stategis (Sigapura) Bali mencatat harga rata-rata bawang putih per kilogram di Bali mencapai Rp45.055 atau naik 12,1 persen jika dibandingkan 4 Juli 2023 yang mencapai Rp39.605 per kilogram atau naik sebesar Rp5.450 per kilogram.
Ada pun harga tertinggi terjadi di Kabupaten Karangasem yakni rata-rata mencapai Rp49.400 per kilogram. Apabila diperinci, harga bawang putih tertinggi terjadi di Pasar Culik Karangasem mencapai Rp 55 ribu per kilogram dan di Pasar Amlapura Timur sebesar Rp 54 ribu per kilogram.
Berdasarkan data neraca pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali pada minggu terakhir Mei dan Juni 2023, produksi bawang putih di Bali hanya di Kabupaten Tabanan mencapai sekitar 2,2 ton. Sisanya, diperkirakan dipasok dari distribusi daerah lain di Indonesia.
Ada pun rata-rata konsumsi rumah tangga bawang putih di Bali berdasarkan data neraca pangan itu pada minggu terakhir Juni 2023 mencapai 244,09 ton.