Selasa 11 Jul 2023 12:41 WIB

Erdogan Ajukan Syarat Keanggotaan Uni Eropa untuk Turki Jika Swedia Ingin Gabung NATO

Turki telah menunggu untuk bisa menjadi anggota Uni Eropa selama lebih dari 50 tahun.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
 Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta Uni Eropa menghidupkan kembali tawaran keanggotaan Turki yang terhenti.
Foto: EPA-EFE/TOLGA BOZOGLU
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta Uni Eropa menghidupkan kembali tawaran keanggotaan Turki yang terhenti.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta Uni Eropa menghidupkan kembali tawaran keanggotaan Turki yang terhenti. Permintaan ini sebagai syarat bagi ratifikasi Turki terhadap Swedia untuk bergabung dengan NATO.

Pengumuman mengejutkan oleh Erdogan sebelum berangkat ke KTT NATO di ibu kota Lithuania menambah ketidakpastian baru pada upaya Swedia untuk menjadi anggota ke-32 aliansi NATO. Ini adalah pertama kalinya Erdogan mengaitkan ambisi negaranya untuk bergabung dengan Uni Eropa, dengan upaya Swedia untuk menjadi anggota NATO.

Baca Juga

“Turki telah menunggu di depan pintu Uni Eropa selama lebih dari 50 tahun, dan hampir semua negara anggota NATO kini menjadi anggota Uni Eropa,” kata Erdogan kepada wartawan di Istanbul, dilaporkan Aljazirah, Senin (10/7/2023).

“Saya membuat panggilan ini ke negara-negara yang telah membuat Turki menunggu di gerbang Uni Eropa selama lebih dari 50 tahun. Datang dan buka jalan bagi keanggotaan Turki di Uni Eropa.  Saat Anda membuka jalan untuk Turki, kami akan membuka jalan untuk Swedia seperti yang kami lakukan untuk Finlandia," ujar Erdogan.