Selasa 11 Jul 2023 13:20 WIB

Pesawat Mata-Mata AS Dituduh Memasuki Zona Ekonomi Eksklusif Korut

Pentagon mengatakan militer AS telah mematuhi hukum internasional.

Rep: Rizky Jaramaya, Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
 Sebuah pesawat mata-mata U-2 Angkatan Udara AS bersiap untuk mendarat di Pangkalan Udara AS Osan di Pyeongtaek, Korea Selatan, Rabu, 16 Maret 2022.
Foto: AP/Hong Ki-won/Yonhap
Sebuah pesawat mata-mata U-2 Angkatan Udara AS bersiap untuk mendarat di Pangkalan Udara AS Osan di Pyeongtaek, Korea Selatan, Rabu, 16 Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pesawat mata-mata militer Amerika Serikat (AS) diduga memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Korea Utara. Saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong, memperingatkan bahwa pasukan AS akan menghadapi penerbangan yang sangat kritis jika mereka melanjutkan intrusi ilegal.

Kim juga memperingatkan penerbangan semacam itu dapat ditembak jatuh. Pentagon sebelumnya menepis tuduhan bahwa mereka telah melakukan pelanggaran di wilayah udara Pyongyang. Pentagon mengatakan, militer AS telah mematuhi hukum internasional.

Baca Juga

“Jadi, tuduhan itu hanyalah tuduhan,” kata juru bicara Pentagon, Sabrina Singh kepada wartawan.

Kim menuduh Angkatan Udara AS menyusup ke zona ekonomi air Korea Utara pada Senin (10/7/2023), tepatnya di lepas pantai timur semenanjung Korea di atas ruang udara sepanjang 435 kilometer timur Tongchon Provinsi Gangwon dan 276 kilometer di tenggara Uljin, Provinsi Gyeongsang Utara.

Zona ekonomi eksklusif (ZEE) suatu negara membentang 200 mil laut dari zona teritorial 12 mil laut di sekitar pantai. ZEE adalah hak untuk mengeksploitasi sumber daya laut, tetapi tidak memberikan kedaulatan atas permukaan air atau ruang udara di atasnya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller mendesak Korea Utara untuk menahan diri dari tindakan eskalasi. Dia juga mengulangi seruannya untuk terlibat dalam diplomasi yang serius dan berkelanjutan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement