REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pesawat mata-mata militer Amerika Serikat (AS) diduga memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Korea Utara. Saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong, memperingatkan bahwa pasukan AS akan menghadapi penerbangan yang sangat kritis jika mereka melanjutkan intrusi ilegal.
Kim juga memperingatkan penerbangan semacam itu dapat ditembak jatuh. Pentagon sebelumnya menepis tuduhan bahwa mereka telah melakukan pelanggaran di wilayah udara Pyongyang. Pentagon mengatakan, militer AS telah mematuhi hukum internasional.
“Jadi, tuduhan itu hanyalah tuduhan,” kata juru bicara Pentagon, Sabrina Singh kepada wartawan.
Kim menuduh Angkatan Udara AS menyusup ke zona ekonomi air Korea Utara pada Senin (10/7/2023), tepatnya di lepas pantai timur semenanjung Korea di atas ruang udara sepanjang 435 kilometer timur Tongchon Provinsi Gangwon dan 276 kilometer di tenggara Uljin, Provinsi Gyeongsang Utara.
Zona ekonomi eksklusif (ZEE) suatu negara membentang 200 mil laut dari zona teritorial 12 mil laut di sekitar pantai. ZEE adalah hak untuk mengeksploitasi sumber daya laut, tetapi tidak memberikan kedaulatan atas permukaan air atau ruang udara di atasnya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller mendesak Korea Utara untuk menahan diri dari tindakan eskalasi. Dia juga mengulangi seruannya untuk terlibat dalam diplomasi yang serius dan berkelanjutan.