Selasa 11 Jul 2023 19:10 WIB

Diploma 4 Sering Dipandang Sebelah Mata, Pengamat: Gengsi Jadi Problem Utamanya

Lulusan D4 bergelar Sarjana Terapan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Topi toga yang biasa dipakai untuk wisuda (ilustrasi). D4 masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat.
Foto: www.freepik.com
Topi toga yang biasa dipakai untuk wisuda (ilustrasi). D4 masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendidikan vokasi atau sarjana terapan dinilai bisa menjadi opsi terbaik bagi calon mahasiswa yang ingin langsung terjun ke dunia industri. Namun, pada kenyataannya, pendidikan vokasi masih kurang diminati di Indonesia.

Pengamat pendidikan dari Vox Populi Institute, Indra Charismiadji, mengatakan bahwa rendahnya minat pendidikan vokasi berakar dari masalah gengsi. Menurut dia, gengsi masyarakat Indonesia terhadap gelar begitu tinggi.

Baca Juga

"Jadi ada pandangan kalau vokasi itu adalah untuk mereka yang miskin, dan mau cepet cari kerja. Problem utamanya dari gengsi itu tadi," kata Indra saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (11/7/2023).

Selain itu, menurut Indra, program vokasi yang ada di Indonesia juga sangat tidak jelas dan tidak terarah. Karena pada praktiknya, pendidikan vokasi tidak seutuhnya terhubung dengan industri atau dunia usaha secara langsung.

"Jadi walaupun sudah kuliah di vokasi tapi enggak ada jaminan penuh akan bekerja saat lulus. Beda sama dengan di Jerman dan Belanda yang lebih match dengan industri," jelas Indra.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement