REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemerintah Iran menuduh Salwan Momika, imigran Irak yang membakar Alquran di Swedia bulan lalu, bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad. Iran menyebut aksi Momika adalah upaya terkoordinasi yang dimaksudkan mengalihkan perhatian dunia dari operasi Israel terhadap warga Palestina.
“Ini adalah praktik biasa Zionis, yang, di samping kampanye pembunuhan dan penghancuran mereka, menerapkan proyek kriminal untuk mengalihkan perhatian dari operasi jahat mereka,” kata Kementerian Intelijen Iran dalam sebuah pernyataan, Senin (10/7/2023), dikutip laman Al Arabiya.
Iran mengeklaim Salwa Momika telah direkrut Mossad pada 2019. Sejak saat itu, Momika pun bekerja sebagai agen Mossad.
Baca Juga: Irak Minta Bantuan Interpol Tangkap Salwan Momika
Kementerian Intelijen Iran mengatakan, Momika memainkan peran utama dalam memata-matai milisi Irak yang didukung Iran. Dia juga disebut pernah terlibat upaya memecah belah Irak sebelum akhirnya bertolak ke Swedia.
Kementerian Intelijen Iran mengungkapkan, Momika menuntut izin tinggal di Swedia dari Israel sebagai imbalan atas jasanya.
Aksi Salwan Momika membakar Alquran dilindungi polisi ...