Selasa 11 Jul 2023 16:56 WIB

Begini Cerita Nasabah yang Kehilangan Uang di Aplikasi Perbankan

Korban menduga dirinya menjadi korban kejahatan carding.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Natalia Endah Hapsari
Kejahatan carding saat ini menjadi modus penipuan yang marak di dunia maya/ilustrasi.
Foto: rbumiya.blogspot.com
Kejahatan carding saat ini menjadi modus penipuan yang marak di dunia maya/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Belakangan ini, media sosial ramai memperbincangkan kasus hilangnya uang nasabah Jenius bernama Firdaus Ariefatosa sebesar Rp 7,5 juta. Firdaus memiliki kecurigaan bahwa dirinya menjadi korban carding.

Firdaus mulai menyadari bahwa dana dalam rekening Jenius miliknya berkurang sebesar Rp 7,5 juta pada 5 Juli 2023. Kala itu, muncul dua notifikasi transaksi sebesar Rp 2,4 juta dan Rp 5,1 juta yang hanya berselang dua menit. Dana yang hilang merupakan dana yang tersimpan dalam kartu m-card, yaitu kartu debit utama untuk nasabah Jenius.

Baca Juga

"Langsung saya buka Apps Jenius untuk langsung blokir kartu saya," cerita Firdaus melalui akun Twitter miliknya, dikutip atas seizin Firdaus pada Selasa (11/7/2023).

Berdasarkan riwayat transaksi, kedua transaksi senilai Rp 7,5 juta tersebut dilakukan melalui laman Walmart.com yang berpusat di Bentonville, Amerika Serikat. Firdaus mengungkapkan bahwa kedua transaksi tersebut menggunakan mata uang dolar AS yang dikonversikan ke Rupiah, masing-masing sebesar 156,01 dolar AS dan 333,87 dolar AS. "Saya tidak pernah belanja di Walmart Amerika sana," tambah Firdaus.

Karena tak pernah melakukan transaksi tersebut, Firdaus segera menghubungi layanan pelanggan Jenius untuk meminta pemblokiran permanen agar kasusnya bisa diinvestigasi. Sebagai pengguna Jenius sejak 2020, Firdaus mengatakan baru kali ini dia mengalami masalah seperti itu.

Saat ini, pihak Jenius telah mengembalikan dana Firdaus sebesar Rp 5,1 juta dan Rp 2,4 juta. Firdaus sempat merasa kasusnya sudah terselesaikan karena semua uangnya telah kembali. Akan tetapi, Firdaus mengungkapkan bahwa kemarin uangnya sebesar Rp 2,3 juta ditarik kembali. "Sebenarnya case saya kemarin sudah solved, tapi ternyata ini ada lagi, kemarin uang saya ditarik lagi 2,3 juta," ujar Firdaus kepada Republika pada Selasa (11/7).

Dari kasus ini, Firdaus menduga bahwa dirinya merupakan korban carding. Firdaus mengungkapkan bahwa beberapa rekannya pun memiliki pendapat serupa. "Sudah berusaha diteliti lagi dengan kawan-kawan yang lebih kompeten, ini carding," ungkap Firdaus.

Sebagai nasabah, Firdaus merasa selama ini dirinya sudah berhati-hati dalam menjaga keamanan saat melakukan transaksi digital. Beberapa di antaranya adalah memastikan legitimasi web tempatnya bertransaksi dan menjaga kerahasiaan informasi pribadi. "(Saat bertransaksi) selalu terima OTP, hanya kali ini saja tiba-tiba ada transaksi tanpa OTP," tambah Firdaus.

Dari pengalaman ini, Firdaus juga tetap mengintrospeksi diri sekaligus mengajar warganet untuk lebih berhati-hati saat bertransaksi daring. Firdaus juga berharap pihak Jenius dapat membuka hasil investigasinya. "Baik kita sendiri atau bank juga seharusnya sama-sama menutup rapat-rapat celah keamanan," ujar Firdaus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement