Selasa 11 Jul 2023 17:18 WIB

Rusia dan Negara Teluk Arab akan Jalin Kerja Sama Energi Nuklir

Rusia dan negara-negara Teluk menggelar dialog strategis di Moskow, Senin (10/7/2023)

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) . Rusia dan negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) telah sepakat menjalin kerja sama di bidang energi nuklir.
Foto: AP/Hiroko Harima/Kyodo News
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) . Rusia dan negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) telah sepakat menjalin kerja sama di bidang energi nuklir.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Rusia dan negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) telah sepakat menjalin kerja sama di bidang energi nuklir. Kesepakatan itu tercapai setelah menteri luar negeri (menlu) Rusia dan anggota GCC menggelar dialog strategis di Moskow, Senin (10/7/2023).

"Para pihak telah sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam penggunaan energi atom secara damai, keamanan nuklir, industri tenaga listrik, efisiensi energi, energi terbarukan, produksi hidrogen hijau, serta teknologi ekonomi sirkular rendah karbon dengan tujuan mengurangi emisi," demikian bunyi pernyataan yang dipublikasikan di situs GCC, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Baca Juga

Menurut TASS, Rusia dan GCC juga mengadopsi rencana aksi bersama untuk memperkuat dialog politik dan melanjutkan kontak rutin. “Inisiatif ini diarahkan untuk memperkuat dialog politik serta melanjutkan kontak reguler antara para menlu dan pejabat tinggi lainnya dari Rusia dan negara-negara anggota GCC untuk bertukar pandangan tentang isu-isu dalam agenda internasional dan regional,” tulis TASS.

Sebagai bagian dari rencana aksi bersama, para menlu sepakat mengembangkan kerja sama di bidang pertanian dan meningkatkan pasokan pangan ke negara-negara Teluk. Selain itu, Rusia dan GCC akan memperkuat kerja sama untuk mengatasi isu perubahan iklim, perlindungan sumber daya alam, dan keanekaragaman hayati.

Dokumen rencana aksi bersama juga mengatur kerja sama di bidang kesehatan masyarakat, pendidikan tinggi, budaya, dan olahraga. Pertemuan pertama dialog strategis Rusia-GCC diadakan di Riyadh, Arab Saudi, pada 2017.

GCC dibentuk pada 1981 dan memiliki enam anggota, yakni Saudi, Bahrain, Qatar, Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Oman. Tujuan utama GCC adalah koordinasi politik dan integrasi ekonomi antara negara-negara anggota, serta kerja sama untuk memastikan keamanan di Teluk.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement