Rabu 12 Jul 2023 12:35 WIB

Ingin Jualan Laris Manis? Coba Dulu Platform Ini

TikTok memiliki pengaruh yang signifikan dalam membentuk perilaku konsumen.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
Figur publik Inara Rusli memakai obat tetes mata saat live TikTok.
Foto: Dok InaraRusli/Tiktok
Figur publik Inara Rusli memakai obat tetes mata saat live TikTok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Perkembangan teknologi dan penetrasi internet yang pesat telah mengubah cara kita berinteraksi dan bertransaksi. Salah satu platform yang muncul sebagai kekuatan baru dalam industri perdagangan digital adalah TikTok.

CEO Insight First Group, Marlina Iryatie menjelaskan sebagai platform berbagi video pendek yang sedang populer di kalangan pengguna muda, telah berkembang menjadi fenomena global. "Namun, tidak  sekadar menjadi platform hiburan semata, TikTok juga telah menjadi salah satu kekuatan utama dalam pertumbuhan social commerce di Indonesia," ujarnya dalam acara Peresmian Kantor Insight First Grup dengan tema tema "Changing the Game: Insight First Indonesia's Role in Empowering Housewives as TikTok Affiliators for Economic Growth", Selasa (11/7/2023).

Baca Juga

Sebuah penelitian dalam jurnal "The Impact of TikTok on Social Commerce: A Case Study of Indonesia" oleh Lee, S., & Kim, H. (2020), menunjukkan bahwa TikTok memiliki pengaruh yang signifikan dalam membentuk perilaku konsumen dan memengaruhi keputusan pembelian. "Pengguna TikTok di Indonesia cenderung lebih terlibat dalam aktivitas belanja online, dan platform ini memainkan peran penting dalam mengarahkan preferensi konsumen terhadap merek dan produk tertentu," ujarnya.

Lebih lanjut dengan ekosistem afiliatornya, TikTok memberikan peluang bagi individu, khususnya ibu rumah tangga, influencer, dan merek untuk menghasilkan pendapatan tambahan dan memperluas bisnis mereka.

Dengan pengguna yang semakin banyak (pengguna aktif tercatat 113 juta per April 2023, dari CNBCIndonesia), dan popularitas TikTok yang terus meningkat, ekosistem afiliator TikTok dapat menjadi platform yang menarik untuk pertumbuhan ekonomi dengan menghubungkan pengguna dengan merek atau produk yang relevan.

 

Memasarkan buku lewat TikTok

Peluang ini dimanfaatkan oleh Insight First Indonesia untuk memasarkan buku-buku nonfiksi, salah satunya melalui platform social-commerce tersebut. Sebuah cara non-konvensional yang pada awalnya dulu masih dipandang sebelah mata, namun saat ini menjadi begitu fenomenal.

"Di saat banyak toko buku konvensional yang berguguran, dan maraknya isu bahwa minat baca orang Indonesia yang rendah, Insight First Indonesia sebaliknya justru mampu menjual beragam buku non-fiksi motivasi dan bisnis hingga puluhan ribu eksemplar, salah satunya melalui jalur distribusi affiliate social commerce," ujarnya.

Sejak dirilis dua tahun lalu, buku "Quranic Law of Attraction" yang diterbitkan oleh Insight First Indonesia, telah memperoleh perhatian yang luar biasa dan menjadi buku terlaris di genre buku pengembangan diri, dan terjual lebih dari 50 ribu eksemplar. Konten dan pendekatan yang relevan yang di tuangkan dalam buku tersebut telah membuat pembacanya merespon serta memberi review yang positif.

Inti dari buku "Quranic Law of Attraction" (QLOA) ini memberikan pembaca kesempatan untuk lebih memperdalam pemahaman mereka tentang ajaran Islam sambil mengintegrasikannya dengan sains Hukum Ketertarikan. Dengan menekankan pentingnya mengkolaborasikan doa, rasa syukur, dan sabar secara bersamaan, buku ini memberikan wawasan dan panduan berharga bagi individu yang mencari pertumbuhan pribadi, keberhasilan, dan pencerahan spiritual.

Dalam waktu yang relatif singkat sejak dirilis, buku ini juga telah mengukir catatan sebagai buku motivasi Islami terlaris yang dicari oleh masyarakat Indonesia di platform social commerce.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement