REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu doa yang sering dibaca oleh Nabi Muhammad ﷺ yakni bacaan berserah diri kepada Allah ﷻ. Maka doa ini pula yang dapat diikuti oleh kaum muslimin.
Ibnu `Abbas radhiyallahu anhuma meriwayatkan bahwa Nabi ﷺ biasa berdoa (HR. Muslim):
اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ، اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِعِزَّتِكَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَنْ تُضِلَّنِى، أَنْتَ الْحَىُّ الَّذِى لاَ يَمُوتُ وَالْجِنُّ وَالإِنْسُ يَمُوتُونَ
“Allaahumma laka aslamtu wa bika aamantu wa `alaika tawakkaltu wa ilayka anabtu wa bika khaashamtu. Allaahumma innii a`udzu bi-`izzatika laa ilaaha illaa Anta an tudhillanii. Anta-l Hayyu-lladzii laa yamuut, wa-l jinnu wa-l insu yamuutuun.”
(Ya Allah! Hanya kepadaMu diriku berserahdiri, hanya denganMu aku beriman, hanya kepadaMu aku bertawakal, hanya kepadaMu aku kembali, dan hanya denganMu aku membela diri. Ya Allah! Aku berlindung dengan keperkasaanMu, tiada Tuhan Yang berhak disembah selain Engkau, agar jangan sampai Engkau menyesatkanku. Engkaulah Yang Mahahidup Yang tidak akan mati, sementara manusia dan jin pasti akan mati)
Doa ini sangatlah agung; faedah-faedahnya tak terbatas dan tak terhingga. Ia telah menghimpun seluruh kebaikan dunia dan Akhirat. Selain itu, doa ini juga mengandung penjelasan akan pengaruh besar keimanan kepada nama-nama dan sifat-sifat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang mahatinggi terhadap implementasi peribadahan kepadaNya, serta mewujudkan kesalamatan dari kesesatan atau penyimpangan dari jalan Allah yang lurus dan agama-Nya yang murni.