REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom senior Sunarsip mengatakan, persoalan backlog perumahan terutama dihadapi oleh kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) informal. Backlog perumahan merupakan merupakan kondisi kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan rakyat.
"Kelompok MBR informal (pekerja maupun pengusaha informal) pada umumnya memiliki penghasilan yang tidak tetap dan tidak terpola," kata Sunarsip dalam diskusi daring Prospek dan Tantangan Pembiayaan Perumahan Rakyat, Selasa (11/7/2023).
Menurutnya, kondisi tersebut pada akhirnya menempatkan kelompok MBR informal sebagai unbankable. Padahal, kata dia, bila dilakukan profiling secara lebih spesifik, relatif banyak dari kelompok MBR informal yang memiliki kapasitas membayar relatif tinggi.
"Karenanya, perlu dilakukan penyempurnaan metode credit scoring yang memungkinkan kelompok MBR informal ini dapat mengakses pembiayaan perumahan dari perbankan," kata Sunarsip.