REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Hubungan Paris Saint-Germain (PSG) dengan bintangnya Kylian Mbappe sedang tidak harmonis. PSG meningkatkan upaya melepas Mbappe musim panas ini setelah sang pemain enggan memperpanjang kontraknya dan berniat hengkang secara gratis. Namun, PSG tak ingin kehilangan Mbappe secara cuma-cuma sehingga akan menjualnya musim panas ini.
Menurut laporan jurnalis Abdellah Boulma, dilansir dari Madrid Universal, Selasa (11/7/2023), Mbappe tak menginginkan hengkang musim panas ini. Ia ingin menyelesaikan kontraknya hingga 2024. Namun, PSG tak ingin Mbappe pergi secara gratis.
Real Madrid yang sangat menginginkan Mbappe tak ingin memanfaatkan situasi tersebut. Los Blancos tidak melakukan negosiasi terhadap PSG terkait Mbappe. Madrid tampaknya menunggu situasi terlebih dahulu sebelum melakukan langkah.
Mbappe nyaris bergabung dengan Madrid musim panas lalu sebelum akhirnya memutuskan bertahan setelah PSG melakukan berbagai upaya mempertahankannya. Mbappe menandatangani kontrak baru dua tahun dengan opsi perpanjangan, tapi akan aktif hanya atas persetujuan sang pemain.
Pada awal musim panas ini, Mbappe memberitahu PSG bahwa ia tidak berniat mengaktifkan opsi tersebut. Itu artinya Mbappe hanya akan sampai kontraknya berakhir pada musim panas 2024 dan pergi secara gratis.
PSG menentang keinginan Mbappe. Klub tak ingin kehilangan Mbappe secara cuma-cuma. Maka dari itu PSG memberikan ultimatum kepada sang pemain memperbaharui kontrak atau pergi musim panas ini.
Bahkan, PSG meminta Mbappe membuat keputusan pada akhir pekan ini. Jika tidak dilakukan, maka PSG siap memasang harga dan mulai bernegosiasi dengan klub yang menginginkannya, salah satunya Real Madrid.
Namun, hingga kini tak ada pembicaraan yang terjalin antara Madrid dan Mbappe tetap teguh kepada pendiriannya. Masih banyak waktu jendela transfer musim panas ini. Apa pun bisa terjadi ke depannya.