Selasa 11 Jul 2023 23:39 WIB

Sultan HB X Dorong Aktifkan Kembali Kerja Sama Sister Province DIY-Chiang Mai

MOU kerja sama Sister Province antara DIY dengan Chiang Mai ditandatangani 2007

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, usai melantik Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta dan Pj Bupati Kulonprogo di Bangsal Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (22/5/2023).
Foto: Republika/Silvy Dian Setiawan
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, usai melantik Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta dan Pj Bupati Kulonprogo di Bangsal Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (22/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menerima kunjungan dari Duta Besar (Dubes) Thailand untuk Indonesia H.E. Mr. Prapan Disyatat pada Selasa (11/7/23).

Pada pertemuan yang bertempat di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta ini, Sultan HB X mendorong agar kerja sama sister province antara Chiang Mai dengan DIY dapat diaktifkan kembali.

“Sebetulnya (kerja sama) DIY dengan Chiang Mai kan sudah lama tapi kurang aktif. Kami dorong untuk bisa diaktifkan lagi. Karena dulu kerja sama dengan Chiang Mai itu sepengetahuan Raja Bhumibol pada waktu itu,” ujar Sultan dalam rilis yang diterima Republika, Selasa (11/7/23).

Diketahui, MOU kerja sama Sister Province antara DIY dengan Chiang Mai telah ditandatangani sejak tahun 2007. Mempertimbangkan modalitas yang dimiliki kedua pihak, sektor yang memiliki potensi peluang kerja sama besar yang dapat ditingkatkan oleh kedua provinsi dalam implementasi MOU tersebut antara lain yakni sektor industri pertanian, perdagangan, pariwisata, pendidikan, dan peningkatan ekspor.

Selain itu, Sultan juga menyambut baik rencana perayaan 75 tahun kerja sama hubungan diplomatik Indonesia dan Thailand di tahun 2025 mendatang. Sultan pun menawarkan untuk melakukan kerja sama di bidang seni, khususnya pertunjukan tari dari DIY, seperti yang pernah dilakukan dengan Rusia dan Jepang.

Sebelumnya telah dibangun kerja sama dengan Rusia antar seniman lukis. Dari Rusia melukis Yogyakarta termasuk Parangtritis yang dipamerkan di Rusia. Begitu juga seniman Yogyakarta yang melukis objek Rusia dan dipamerkan di Jakarta.

"Mungkin hal-hal seperti itu bisa kita lakukan dengan Thailand nanti di tahun 2025. Mungkin bisa kerja sama di bidang pertunjukan tari,” jelas Sultan.

Sementara itu, pada kesempatan tersebut, Dubes Thailand untuk Indonesia H.E. Mr. Prapan Disyatat merasa terhormat dapat bertemu dengan Sri Sultan."Kami merasa terhormat dapat diterima oleh Bapak Gubernur pada hari ini. Ini merupakan kunjungan pertama kami ke Yogyakarta setelah diangkat menjadi Duta Besar Thailand untuk Indonesia,” kata H.E. Mr. Prapan Disyatat.

H.E. Mr. Prapan Disyatat mengungkapkan, bersama Sultan, pihaknya membahas terkait rencana perayaan 75 tahun kerja sama hubungan diplomatik Indonesia dan Thailand di tahun 2025 dan banyak potensi area kerja sama. Dalam hal ini, baik kerja sama yang sudah dilakukan untuk dikembangkan kembali maupun peluang kerja sama di area-area baru.

Terkait dengan kerja sama yang telah terjalin sejak lama, senada dengan Sultan, dikatakan H.E. Mr. Prapan Disyatat, pihaknya pun ingin mencoba menghidupkan kembali kerja sama sister province antara DIY dengan Chiang Mai.

H.E. Mr. Prapan Disyatat juga membahas dan berharap dapat mengembangkan kerja sama pada area lain, seperti di bidang ekonomi dan kebudayaan di masa depan.

Di samping itu, H.E. Mr. Prapan Disyatat turut menuturkan apresiasi dan terima kasih kepada Sri Sultan yang telah peduli dan merawat para mahasiswa Thailand yang ada di DIY. Diutarakan H.E. Mr. Prapan Disyatat, beberapa universitas di DIY juga sudah menjalin kerja sama dengan universitas di Thailand.

“Sudah ada kerja sama antara universitas di Thailand dengan beberapa universitas di Yogyakarta. Bahkan juga ada yang kerja sama rumah sakit di Thailand dengan salah satu universitas di Yogyakarta, tapi secara spesifik kami perlu cek kembali di bidang apa,” jelas H.E. Mr. Prapan Disyatat. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement