Rabu 12 Jul 2023 07:25 WIB

SMAN 1 Bogor Mengaku tidak Berkapasitas Meneliti Keaslian KK Peserta Didik

SMAN 1 Bogor mengaku tak memiliki kapasitas untuk meneliti keaslian KK peserta didik.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah orangtua calon peserta didik mendatangi SMAN 1 Bogor pada Selasa (11/7/2023). SMAN 1 Bogor mengaku tak memiliki kapasitas untuk meneliti keaslian KK peserta didik.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Sejumlah orangtua calon peserta didik mendatangi SMAN 1 Bogor pada Selasa (11/7/2023). SMAN 1 Bogor mengaku tak memiliki kapasitas untuk meneliti keaslian KK peserta didik.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — SMA Negeri 1 Bogor di Jalan Ir. H. Juanda, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, didatangi oleh sejumlah orang tua yang kecewa dengan hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi. Merespons aduan orang tua yang menyebut ada dugaan manipulasi data kependudukan, SMAN 1 Bogor mengaku tidak berkapasitas untuk meneliti hal tersebut.

Diketahui, SMAN 1 Bogor merupakan salah satu sekolah yang sempat viral di media sosial, lantaran diduga ada kecurangan dan percaloan dalam PPDB zonasi. Kepala SMAN 1 Bogor, Bambang Aryan Soekisno, mengatakan masalah data kependudukan seperti Kartu Keluarga (KK) dikeluarkan oleh instansi pemerintah, sehingga pihaknya memercayai data yang sudah dikeluarkan pemerintah.

Baca Juga

“Jadi, kami tidak punya kapasitas dan kewenangan untuk meneliti kembali terkait keaslian dan keabsahan terkait KK. KK itu kan dikeluarkan oleh instansi oemerintah. Masa kami tidak percaya,” kata Bambang ketika ditemui Republika.co.id di sekolah, Selasa (11/7/2023).

Bambang menegaskan, sekolah menerima apa yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah. Sehingga ia tidak memiliki kewenangan untuk mengatakan data kependudukan yang dicantumkan pendaftar PPDB merupakan data palsu atau fiktif.