REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — SMA Negeri 1 Bogor di Jalan Ir. H. Juanda, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, didatangi oleh sejumlah orang tua yang kecewa dengan hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi. Merespons aduan orang tua yang menyebut ada dugaan manipulasi data kependudukan, SMAN 1 Bogor mengaku tidak berkapasitas untuk meneliti hal tersebut.
Diketahui, SMAN 1 Bogor merupakan salah satu sekolah yang sempat viral di media sosial, lantaran diduga ada kecurangan dan percaloan dalam PPDB zonasi. Kepala SMAN 1 Bogor, Bambang Aryan Soekisno, mengatakan masalah data kependudukan seperti Kartu Keluarga (KK) dikeluarkan oleh instansi pemerintah, sehingga pihaknya memercayai data yang sudah dikeluarkan pemerintah.
“Jadi, kami tidak punya kapasitas dan kewenangan untuk meneliti kembali terkait keaslian dan keabsahan terkait KK. KK itu kan dikeluarkan oleh instansi oemerintah. Masa kami tidak percaya,” kata Bambang ketika ditemui Republika.co.id di sekolah, Selasa (11/7/2023).
Bambang menegaskan, sekolah menerima apa yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah. Sehingga ia tidak memiliki kewenangan untuk mengatakan data kependudukan yang dicantumkan pendaftar PPDB merupakan data palsu atau fiktif.