Rabu 12 Jul 2023 08:00 WIB

SMAN 1 Bogor akan Ikuti Jika Ada Diskualifikasi Peserta Didik Baru

Pihak sekolah tidak melakukan verifikasi faktual pendaftar PPDB.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Irfan Fitrat
Sejumlah orang tua mendatangi SMAN 1 Kota Bogor karena kecewa dengan hasil PPDB, Selasa (11/7/2023).
Foto: Shabrina Zakaria/Republika
Sejumlah orang tua mendatangi SMAN 1 Kota Bogor karena kecewa dengan hasil PPDB, Selasa (11/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pihak SMAN 1 Kota Bogor, Jawa Barat, akan mengikuti arahan jika ada peserta didik baru yang nantinya terkena diskualifikasi. Hal itu terkait dengan dugaan adanya pendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang memainkan data kependudukan untuk masuk sistem zonasi.

Kepala SMAN 1 Bogor, Bambang Aryan Soekisno, mengatakan, pihak sekolah akan mematuhi arahan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan Kantor Cabang Disdik (KCD) Wilayah II Jabar terkait PPDB. Termasuk kaitannya dengan diskualifikasi peserta didik baru.

Baca Juga

“Kami akan mengikuti dan mematuhi apa yang diperintahkan oleh pimpinan sesuai dengan prosedur sebenarnya,” kata Bambang, Selasa (11/7/2023).

Sebelumnya, PPDB zonasi SMAN 1 Bogor menjadi perbincangan di media sosial lantaran diduga ada pendaftar yang mengubah alamat atau kartu keluarga (KK) dan dugaan praktik percaloan. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto juga sempat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah rumah warga di lingkungan sekitar sekolah itu untuk mengecek data pendaftar PPDB.